Jokowi Serahkan Nasib Dua Penyerang Novel Baswedan kepada Majelis Hakim

Jokowi Serahkan Nasib Dua Penyerang Novel Baswedan kepada Majelis Hakim

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap tidak bisa memberikan bantuan apapun, terkait prosers persidangan penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. Karena hal ini menjadi ranah dan wilayah yudikatif.

Jokowi disebut menyerahkannya kepada Majelis Hakim untuk memutuskan hukuman terhadap dua polisi penyerang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Juru Bicara Presiden Bidang Hukum Dini Purwono mengatakan, komitmen kepala negara penegakan hukum di Indonesia tidak berubah.

Presiden, kata dia, tetap memiliki komitmen yang kuat dalam kasus tersebut dan percaya pada independensi lembaga penegakan hukum yang dimiliki negara ini.

"Pada tahap penyidikan kasus Novel Baswedan, presiden bahkan menetapkan target khusus pada Polri, di mana presiden meminta proses penyidikan dilakukan secara serius dan bisa dituntaskan dalam hitungan hari," kata Dini, saat dikonfirmasi, Kamis (18/6) kemarin.

Meski demikian, lanjut dia, dalam tahap persidangan yang sedang berjalan pada saat ini, harus dipahami bahwa presiden sebagai eksekutif tidak dapat melakukan intervensi atas kewenangan yudikatif.

"Presiden menghormati proses hukum yang sedang berjalan, di mana presiden memiliki harapan dan keyakinan bahwa Majelis Hakim akan memutus perkara ini dengan seadil-adilnya," kata dia.

Lebih lanjut kata Dini, presiden meyakini bahwa Majelis Hakim akan memperhatikan dengan cermat pasal pidana yang didakwakan. "Dan keakuratan serta kelengakapan bukti-bukti selama proses pemeriksaan, sehingga rasa keadilan dapat terpenuhi," jelas Dini. (tan/jpnn/zul)

Sumber: