Kasus Covid-19 Semakin Banyak, Pasar Berpotensi Jadi Klaster Baru

Kasus Covid-19 Semakin Banyak, Pasar Berpotensi Jadi Klaster Baru

"Pengelola pasar juga harus mempersiapkan tempat pencuci tangan di masing-masing blok pasar sekaligus penyemprotan desinfektan," ujarnya.

Ditemukannya 52 pedagang di lima pasar positif COVID-19, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan akan menutup pasar tersebut. Penutupan pasar untuk proses sterilisasi. "Kita akan tutup selama tiga hari untuk kita semprot disinfektan dan sterilisasi," katanya di Balai Kota Jakarta.

"Jadi kita sudah konsultasi juga dengan ahli, kalau sehari itu tidak cukup ditutup. Jadi harus tiga hari ditutup. Dibersihkan, didisinfektan, baru bisa dibuka lagi," lanjutnya.

Untuk 52 pedagang yang positif COVID-19, Arief mengatakan, sudah mendapatkan tindakan medis sesuai dengan protokol penanganan COVID-19. "Pedagang yang positif kalau orang tanpa gejala (OTG), mereka menjalani isolasi mandiri, tapi kalau darurat mau tak mau harus dirawat di Rumah Sakit," terangnya.

Selain menutup pasar selama tiga hari, Arief menyampaikan akan menyediakan perlindungan tambahan bagi para pedagang berupa "face shield".

"Kita akan bekali para pedagang dengan 'face shield' sehingga pada saat melakukan pelayanan dipastikan tidak ada hambatan penyebaran COVID-19 sehingga jadi ada proteksi tambahan," katanya.

Arief juga menjelaskan ada kemungkinan kasus positif corona baru pada pedagang bertambah. Mengingat saat ini sejumlah pasar yang masih menunggu hasil test swab.

"Yang belum seperti Pasar Kebayoran Lama hasilnya belum keluar, Pesanggrahan belum keluar, Pondok Labu belum keluar, ya kita belum melakukan penutupan. Tetapi penyemprotan tetap dilakukan," jelasnya.

Sementara Kepala Pasar Slipi Palmerah, Jakarta Barat, Ahmad Subhan membenarkan bila sekitar 80 orang menanti hasil tes cepat dari Puskesmas setempat. Tak hanya pedagang, pengelola pasar, petugas keamanan hingga petugas kebersihan juga mengikuti tes cepat yang diadakan Rabu (10/6).

"Totalnya ada sekitar 80 orang," katanya.

Sambil menunggu hasil, Ahmad mengatakan, pihaknya selalu mengecek kedisiplinan penghuni Pasar Slipi menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

"Di Pasar Slipi juga rutin pengecekan suhu kepada pedagang dan konsumen serta pemberitahuan yang tidak memakai masker," katanya.

Penambahan kasus pedagang pasar di Jakarta positif COVID-19 dibenarkan Kepala Puskesmas Cempaka Putih Dicky Alasdik. Sebanyak 14 pedagang di Pasar Rawasari positif COVID-19. "Itu secara keseluruhan, jadi yang di swab pas hari Kamis ditemukan positif 1, di swab Jumat 1 positif dan Sabtu 12 orang," kata Dicky.

Dia menyebut para pedagang rata-rata tinggal di dekat Pasar Rawasari dan adapula di daerah Cakung, Jakarta Timur. Untuk warga Cakung, pihaknya telah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.

"Untuk penanganan lebih lanjut biar dari petugas medis di lokasi mereka tinggal saja," ucapnya.

Sumber: