Tagihan Listrik Melonjak, Istana Bantah Ada Kenaikan Tarif
Keluhan masyarakat terkait membengkaknya rekening listrik di bulan Mei dan Juni, mulai sampai ke Istana. Istana pun langsung membantah adanya kenaikan tarif dasar listrik, seperti keluhan konsumen yang banyak ditumpahkan melalui media sosial (medsos).
Jurubicara Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/6), menjelaskan menjelaskan kenaikan tagihan listrik untuk bulan Juni, disebabkan naiknya konsumsi masyarakat. Utamanya saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
“Lonjakan tarif listrik yang tinggi disebabkan oleh konsumsi yang jauh lebih banyak saat kita lebih sering beraktifitas di rumah,” ujar Angkie Yudistia.
Penyebabnya, tidak lain lantaran selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah.
“Masa pandemik yang mendorong diberlakukannya kebijakan PSBB menjadikan kegiatan kita lebih intens di rumah dan mengakibatkan penggunaan listrik yang juga turut mengalami peningkatan,” katanya.
Secara teknis, lanjut angkie Yudustia, PLN juga telah menjelaskan faktor yang menyebabkan tarif listrik menjadi tinggi selama PSBB.
“Ada sistem angsuran carry over selama tiga bulan untuk menjaga lonjakan tagihan akibat pemakaian yang lebih banyak dibanding sebelum PSBB,” katanya.
Karena itu, pihaknya berharap kepada masyarakat agar bisa memahami hal tersebut.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat terus memantau penggunaan listrik di rumahnya masing-masing melalui sistem online yang telah disediakan pihak PLN.
“PLN menyediakan beberapa cara penyampaian oleh warga yang bisa dilakukan, di antaranya dengan mengunduh aplikasi PLN Mobile, memantau melalui tautan pln.co.id, dan pusat kontak PLN 123,” jelasnya.
“Selain itu, PLN juga menyediakan layanan baca meter melalui whatsapp resmi ke nomor 081-22-123-123,” ujar dia.
PLN Bantah Listrik Naik
Masyarakat menjerit setelah mengetahui tagihan listrik bulan Juni. Pasalnya, tagihan yang harus dibayarkan tiba-tiba melonjak dibanding bulan Mei.
Akan tetapi, perusahaan setrum milik negara membantah menaikkan tarif dasar listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: