Pengadaan Kalender Rp2,1 di Banjarnegara Dinilai Janggal

Pengadaan Kalender Rp2,1 di Banjarnegara Dinilai Janggal

Kepala puskesmas di Banjarnegara resah dengan pengadaan kalender yang proses dan pengadaannya dinilai janggal. Nilainya juga fantastis. Mencapai Rp2,1 Miliar.

Terkiat hal itu, Jumat (5/6) kemarin, DPRD Banjarnegara melakukan klarifikasi secara marathon. "Hari ini DPRD Kabupaten Banjarnegara yaitu pimpinan, ketua fraksi dan komisi melakukan proses pemanggilan staf, Kabid, Kasi sebagai tindak lanjut audiensi dengan sekitar 20 Kepala Puskesmas pada hari Selasa 2 Juni kaitan dengan pengadaan kalender yang janggal yang nilainya ternyata fantastis sampai Rp 2,1 miliar," kata Ketua DPRD Kabupaten Banjarnegara Ismawan Setya Handoko.

Karena prosesnya dinilai tidak pas, sebab tanpa proses lelang. Sehingga Kepala Puskesmas meminta bantuan ke DPRD untuk menindaklanjuti. Dia mengatakan DPRD berencana membentuk Pansus pada Senin depan untuk mendalami pengadaan kalender ini.

Dari informasi awal, pengadaan kalender ini dilakukan dengan penunjukan langsung dari penyedia jasa. "Yang kami garis bawahi, kita sudah kunjungi ke rekanan penyedia jasa, administrasi kurang begitu lengkap. Misal surat pesanan juga belum diterima oleh rekanan," kata dia.

Sebagian Puskesmas belum membuat surat pesanan tersebut namun barang sudah ada dan didistribusikan. Kabar ini telah beredar dan menjadi bola liar. "Akan bermuara ke siapa kita tidak tahu," katanya diplomatis.

Dia menyebut harga per kalender berbeda-beda tergantung jumlah pesanan yang berbeda. "Yang banyak lebih murah, kisaran Rp8-9 ribu," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dr Ahmad Setiawan mengatakan pengadaan media cetak ini menggunakan dana DAK nonfisik. "Dalam suasana butuh masyarakat tahu nomor bidan desa, bukan kalender ya," tandasnya.

Kedepan, jika kalau diberlakukan new normal masyarakat harus punya kontak penting. Dia mengatakan semua pengadaan di Puskesmas. Menurut dia, media ini merupakan inisiatif dari Puskesmas untuk kegiatan edukasi. Media cetak ini berbeda untuk setiap Puskesmas, terutama dari nama Puskesmas dan foto-foto kegiatan.

Media ini dibagikan ke setiap rumah tangga sebagai media edukasi terkait kesehatan.

Dalam pengadaannya, dia meminta agar Puskesmas memilih yang efesien dengan harga harus serendah mungkin. Dia menyebut harga kalender kisaran Rp8.700 yang pengadaannya diserahkan ke Puskesmas.

Dia mengatakan pengadaan media cetak ini merupakan kegiatan tahun 2020 dan sudah direncanakan 2019. Dana untuk kegiatan sekitar Rp22 miliar, namun tidak semuanya digunakan untuk pembuatan media ini. "Untuk percetakan hanya berapa? saya tidak hafal," ungkapnya.

Dia menambahkan seandainya tidak ada pandemi Covid-19, tetap dibuat. "Ini untuk ibu hamil," ungkapnya. (drn/zul)

Sumber: