Bangkai Heli yang Jatuh lalu Meledak Diinvestigasi
Investigasi jatuhnya Helikopter angkut MI-17 dengan nomor registrasi HA-5141 dalam misi latihan terbang tetap dilakukan. Meski hingga kemarin penyebab insiden itu masih gelap.
Bangkai heli itu sendiri telah dievakuasi ke markas Skuadron 31/ Serbu Puspenerbad di Semarang, Jawa Tengah. Ya, insiden jatuhnya Heli MI-17 yang ditumpangi sembilan prajurit TNI di area Kawasan Industri Kendal, Sabtu (6/6) sore, itu menewaskan empat prajurit.
Dua prajurit dikabarkan masih menjalani perawatan di ruang ICU RS Dr Kariadi Semarang. ”Ada dua orang masih dirawat di ruang ICU RS Kariadi, dua lainnya menjalani perawatan di RST Semarang,” jelas Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Puspenerbad) Mayjen Teguh Pudjo Rumekso usai memimpin upacara pemakaman Lettu Wisnu Tia Aruni, salah seorang korban meninggal dalam peristiwa nahas tersebut di TPU Kembangarum Semarang, Minggu (7/6) kemarin.
Menurut dia, Heli MI-17 yang jatuh tersebut layak terbang. Heli tersebut digunakan latihan bukan oleh calon penerbang. ”Heli ini digunakan untuk pendidikan penerbang 1, persiapan untuk menjadi kapten pilot,” terangnya.
Sementara itu, jenazah anggota TNI Kapten CPN I Kadek Udi Suardiasa, yang menjadi salah satu korban dalam peristiwa jatuhnya helikopter militer Mi-17V5, tiba di Pangkalan Udara Militer I Gusti Ngurah Rai, Bali.
”Jenazah telah kami terima hari ini. Almarhum adalah seorang penerbang pelatih yang sedang melaksanakan misinya melatih penerbang angkatan darat dan kemarin mengalami musibah, dan sedang diinvestigasi penyebabnya oleh tim,” kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto.
Ia mengatakan bahwa Alm Kapten CPN I Kadek Udi Suardiasa merupakan salah satu putra terbaik dari angkatan darat, karena kemampuannya pada level seorang kapten sudah menjadi penerbang pelatih, yang sangat sedikit dimiliki oleh TNI AD.
Selama ini, Alm Kapten CPN I Kadek Udi Suardiasa berjasa dalam melaksanakan tugasnya mencetak penerbang-penerbang di angkatan darat khususnya penerbang helikopter.
Pangdam mengatakan bahwa jam terbang yang dimiliki Alm Kapten CPN I Kadek Udi Suardiasa sudah ribuan jam terbang. Untuk itu, dengan kemampuan yang dimilikinya, sehingga mampu ditunjuk sebagai penerbang pelatih.
”Tentu menjadi kebanggaan masyarakat Bali khususnya untuk keluarga bahwa almarhum mampu memberikan dedikasi yang terbaik. Seorang penerbang pelatih memiliki resiko besar, setiap misinya dia bertaruh nyawa,” ucap Pangdam.
Selanjutnya jenazah Kapten CPN I Kadek Udi Suardiasa akan dibawa ke rumah duka di Kabupaten Buleleng, Bali. Rencananya pada 10 Juni 2020 akan dilanjutkan dengan prosesi pemakaman jenazah.
Pangdam berharap agar teman-teman Alm Kapten CPN I Kadek Udi Suardiasa masih terus mempunyai motivasi untuk mengabdikan dirinya sesuai dengan bidang dan profesinya masing-masing. (ful/zul/fin)
Sumber: