Protes Antirasial Meluas di Amerika Serikat
Sementara itu, menyusul aksi protes yang berujung anarkis serta penjarahan dan perusakan ratusan toko, serta pembakaran kantor polisi, ratusan tentara AS dikerahkan ke jalan-jalan Minneapolis dan St Paul, Negara Bagian Minnesota.
Presiden Donald Trump mengecam, para pejabat daerah sambil menyebut para demonstran sebagai “preman”. Dia juga mengancam, akan melakukan tindakan keras terhadap para pelaku aksi anarkistis.
"Preman-preman ini tidak menghormati George Floyd, dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi," cuit Trump lewat akun Twitter-nya.
"Saya baru saja berbicara dengan Gubernur (Minnesota) Tim Walz dan mengatakan kepadanya bahwa militer mendampinginya sepanjang jalan. Setiap kesulitan dan kami akan mengambil kendali, tetapi ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai," sambungnya.
Sebelumnya, publik Amerika Serikat digegerkan dengan tewasnya pria kulit hitam bernama George Floyd oleh petugas Departemen Kepolisian Minneapolis, Senin lalu.
Kala itu, pria keturunan Afrika-Amerika itu diborgol di tanah dan ditahan oleh polisi Minneapolis. Floyd tewas setelah seorang polisi menindih lehernya dengan lutut selama lebih dari lima menit.
Videonya beredar di media sosial memicu kemarahan rakyat di penjuru kota, apalagi insiden ini berlatar belakang rasial. Demonstrasi pun pecah di Minneapolis, hingga berjung perusakan dan penjarahan. Aksi serupa terjadi di kota besar lainnya seperti Los Angeles dan Memphis. (der/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: