Diswab Tiga Kali, Pegawai Perbankan di Kota Tegal Positif Terinfeksi Covid-19

Diswab Tiga Kali, Pegawai Perbankan di Kota Tegal Positif Terinfeksi Covid-19

Orang yang terinfeksi virus corona (covid-19) di Kabupaten Tegal bertambah. Kasus ini menjadi kasus pertama usai lebaran.

Dari berbagai sumber diperoleh, seorang itu diidentifikasi sebagai pegawai institusi perbankan di Kota Tegal. Warga Kelurahan Slawi Wetan Kecamatan Slawi berjenis kelamin perempuan berinisial EYK (28) itu, kini sedang menjalani perawatan di Ruang Isolasi Rumah Sakit Harapan Sehat Slawi.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 kabupaten Tegal dr. Joko Wantoro mengatakan, kasus ini menambah jumlah pasien terkonfirmasi positif di Kabupaten Tegal yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit menjadi dua orang. Keduanya saat ini dirawat di rumah sakit yang sama.

Pasien sebelumnya sempat menjalani rapid test mandiri di Rumah Sakit Mitra Keluarga 18 Mei lalu, dengan hasil reaktif. Menindaklanjuti hasil tersebut, dilakukan pemeriksaan swab pertama oleh pihak rumah sakit 19 Mei, dengan hasil negatif dan inkonklusif.

Kemudian, papar dr. Joko, dilakukan lagi swab ulang pada 26 dan 27 Mei, dan hasilnya positif. "Secara klinis kondisinya baik, tidak ada keluhan sakit ataupun gejala covid-19. Bahkan suhu tubuhnya pun normal di angka 36,4 derajat celcius. Mempertimbangkan kondisinya ini, pasien pun dirujuk perawatannya ke RS Harapan Sehat Slawi,” terangnya.

Soal penyebab tertularnya pasien ini, tambah dr. Joko, Tim Gugus Tugas sedang melakukan penelusuran informasi mulai dari riwayat perjalanan pasien hingga orang-orang terdekatnya. Dari hasil penelusuran nantinya, ungkap dr. Joko, baru bisa ditracking kontak erat maupun kontak dekatnya, termasuk dugaan terjadinya penularan.

"Apalagi profesi yang dijalaninya mengharuskan dia berinteraksi dengan banyak orang," ujar dr. Joko.

Joko jugamengklarifikasi soal status salah seorang warga Desa Jatimulya Kecamatan Suradadi yang dijemput petugas medis untuk diisolasi di RS Harapan Sehat. Menurut dr. Joko, statusnya bukan orang dalam pemantauan atau ODP, pasien dalam pengawasan atau PDP, terlebih terkonfirmasi positif.

“Yang bersangkutan kita jemput, karena hasil rapid testnya reaktif. Sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut dengan mengambil sampel swabnya di rumah sakit,” terangnya.

Rapid test pada warga asal Desa Jatimulya dilakukan secara mandiri sebagai syarat perjalanan ke tempat kerjanya di luar kota, mengingat profesinya di bidang pelayaran. Joko menambahkan kondisi klinis warga Desa Jatimulya tersebut baik dan tidak ada keluhan sakit.

“Warga tidak perlu resah. Patuhi saja anjuran pemerintah dan awali dari kedisiplinan diri beserta keluarga untuk menerapkan protokol kesehatan, maka itu yang akan menyelamatkan kita, terhindar dari infeksi virus corona. Jangan jauhi keluarganya, apalagi sampai menstigma negatif, karena itu tidak akan menolong,” pintanya. (guh/zul)

Sumber: