Presiden Garansi Proyek Strategis Nasional Jalan Terus
"Dari data yang didapatkan oleh Kementerian PUPR bahwa rule of thumb (sederhananya) atau multiplier effect (dampak pengganda) dari setiap Rp1 triliun proyek itu bisa mempekerjakan 14 ribu tenaga kerja. Baik langsung atau tidak langsung. Jadi ini adalah proyek yang sifatnya adalah pembangunan dan dalam periode 2020-2024. Ini ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja setiap tahunnya sebanyak 4 juta atau selama proyek itu berjalan. Agregatnya bisa mencapai 19 juta orang selama 5 tahun ini," jedlas Airlangga.
Data terakhir Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat setidaknya ada 88 dari 223 proyek yang selesai dikerjakan pada akhir 2019 senilai total Rp4.183 triliun. Selanjutnya ada 89 proyek yang direkomendasikan sebagai PSN baru pada 2020 sebesar Rp1.422 triliun.
Menurut Airlangga, Presiden Jokowi meminta agar proyek tersebut bernilai tambah terhadap penghematan devisa, menghasilkan ekspor maupun penciptaan lapangan kerja baru. "Beberapa proyek yang di-hightlight, pertama misalnya terkait pengembangan kilang di Balongan. Ini finalisasi dengan investor dari Taiwan. Di mana akan dibuat refinery yang terintegrasi dengan Petrokimia. Nilainya diharapkan mencapai USD 12 miliar dan penghematan devisa diharapkan USD 12 miliar," ungkap Airlangga.
Demikian juga pengembangan "smelter" di kawasan Weda Bay, Morowali, Konawe yang masih terus berjalan. Yaitu dengan potensi pencapaian devisa dalam 1-2 tahun ke depan bisa meningkat dari USD 6 miliar menjadi USD 10 miliar. "Jumlah tenaga kerja yang bekerja di kawasan itu cukup besar seperti di Morowali mencapai 40.000 tenaga kerja. Sedangkan Konawe mencapai 11.000 tenaga kerja," paparnya.
Selain itu, masih ada pengembangan kawasan industri di Brebes yang diharapkan bisa menarik untuk relokasi dari industri dari Jepang, Korea atau Amerika Serikat. Terutama bagi industri yang akan merelokasi value chain ke Indonesia. (rh/zul//fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: