Diperpanjang atau tidak?
Tentu tenaga kesehatan yang waswas. Apalagi tingkat ketaatan masyarakat terhadap PSBB masih seperti itu --berjubelnya.
Sebenarnya berapa persenkah tingkat ketaatan masyarakat terhadap PSBB?
Belum ada lembaga riset yang mengumumkannya.
Saya sendiri memperkirakan 70 persen. Angka itu boleh ditawar. Anda pasti punya angka sendiri.
Sebenarnya ketaatan 70 persen itu cukup bagus. Tapi sisa 30 persen itu juga masih sangat banyak. Yang membuat seolah PSBB setengah-setengah.
Saya sendiri juga tidak taat 100 persen. Mungkin 93 persen. Saya masih ke secuil kebun di luar kota. Sesekali. Juga tidak pakai masker selama dalam perjalanan mobil itu.
Saya juga masih rutin ke pabrik. Seminggu tiga kali. Dengan selalu mengenakan masker dan jaga jarak.
-PT Ensterna Indonesia-- harus selesai: sebulan lagi. Investasinya hampir Rp 200 miliar. Yang akan sangat diperlukan oleh negara --untuk mendukung ekspor.
Itulah pabrik irradiasi --fasilitas untuk mematikan virus, bakteri, dan segala macam kuman. Banyak negara maju mensyaratkan bebas bakteri/virus/kuman untuk barang yang mereka impor.
Buah tropik yang kita ekspor pun akan lebih awet bila dilewatkan mesin irradiasi itu --tanpa menggunakan kimia.
Pabrik seperti itu cita-cita lama saya. Agar ekspor kita lebih bisa digalakkan. Dan agar penggunaan kimia bisa berkurang --misalnya untuk popok bayi. Selama ini kimia banyak digunakan karena fasilitas seperti ini tidak ada. Padahal di Tiongkok --yang gila ekspor itu-- setiap kota pasti memilikinya. Di satu kota Shanghai saja ada 50-an fasilitas irradiasi.
Kembali ke PSBB.
Ups…
Ketaatan saya rasanya hanya 87 persen. Sudah lebih tinggi dari rata-rata 70 persen tadi. Saya total makan di rumah --kebetulan istri hobi masak. Cukur rambut pun oleh anak wedok --sekalian agak digundul.
Jadi, diperpanjang atau tidak?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: