Direktur Infrastruktur Ekosistem KNEKS Sebut Jateng Berpotensi Besar dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Jateng berpotensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah--
Meski begitu, Emir mengungkapkan, masih ada pekerjaan rumah dalam pengembangan ekonomi syariah. Yakni inklusi keuangan syariah tingkat nasional yang masih berada di angka 13 persen, serta literasi keuangan syariah akan terus digenjot.
Hal senada Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Daerah Ekonomi Syariah (KDEKS) Jateng Nyata Nugraha. Dia mencatat, dukungan yang dilakukan Jawa Tengah, sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir.
"Di antaranya, melalui Jateng Halal Fair di 2024 dan Jateng Halal Festival 2025. Jawa Tengah juga menerima Adinata Syariah zona Khas 2024," katanya.
Ke depan, kata Nyata, Jateng juga sedang menggodog kawasan wisata ramah muslim. Itu, kemungkinan akan dicanangkan bersamaan dengan pelaksanaan MTQ Nasional di Jawa Tengah.
BACA JUGA: Gubernur Ahmad Luthfi Dampingi Wapres RI Gibran di Pengukuhan GP Anshor Jateng
"Ini akan menjadi terobosan bagi Jawa Tengah, yakni mengubah desa wisata menjadi desa wisata ramah muslim pertama di Jawa Tengah," ungkapnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menyampaikan, terima kasih atas perhatian dan apresiasi dari KNEKS maupun KDEKS. Terhadap pengembangan ekonomi syariah di Jawa Tengah.
Menurutnya, jika mendasari pada jumlah penduduk, mayoritas masyarakat Jawa Tengah memeluk agama Islam. Sehingga, perputaran ekonomi di Jawa Tengah semestinya memang dominan ekonomi syariah.
Gubernur Ahmad Luthfi, kata Sekda, juga sudah melihat dari sisi potensi ekonomi syariah di Jawa Tengah. Sehingga arah kebijakan Jawa Tengah pada tahun 2027, menjadikan ekonomi syariah sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi.
Pada kesempatan tersebut, KNEKS melakukan penyematan PIN Brand Ekonomi Syariah kepada Sumarno. PIN diberikan sebagai penghargaan terhadap Jawa Tengah yang memberikan dukungan dalam pengembangan ekonomi syariah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



