Disway

Sering Dianggap Tabu, Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Deteksi Dini Kejiwaan

Sering Dianggap Tabu, Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Deteksi Dini Kejiwaan

Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto-ISTIMEWA-Radartegal.disway.id

Radartegal.com- Meski sering dianggap tabu, deteksi dini kejiwaan sama pentingnya dengan pemeriksaan kesehatan lainnya. Hal itu ditegaskan Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng) Sumanto.

"Skrining kesehatan jiwa ini sering dianggap tabu. Padahal tak jarang banyak orang merasa stres karena situasi dan kondisi yang menekan dari lingkungan rumah, sekolah, hingga tempat kerja. Stres, jika tidak dikelola dengan baik, dapat memicu atau memperburuk gangguan jiwa," ujarnya saat menjadi narasumber acara "Skrining Kesehatan Jiwa Bersama Pimpinan Dewan" di Kabupaten Klaten, belum lama ini.

Menurutnya, sebanyak 1,4 persen penduduk usia di atas 15 tahun mengalami depresi. Namun hanya 12,7 persen yang berobat. Sedangkan 87,30 persen memilih tak berobat. 

Data terbaru menunjukkan, gangguan jiwa menjadi penyebab ke-2 Years Lived with Disability (YLDs) atau tahun produktif yang hilang karena disabilitas di Indonesia. 

BACA JUGA: Jadi Tersangka Pencabulan, Kondisi Kejiwaan Mahasiswa PPDS Unpad Bakal Diperiksa

BACA JUGA: Rumah Sakit di Tegal Siapkan Ruang Khusus Kejiwaan Bagi Caleg Gagal di Pemilu 2024

Secara berurutan, penyebab YLDs adalah gangguan otot dan rangka, gangguan jiwa, penyakit organ indera, gangguan neurologis, dan penyakit tak menular lainnya.

Sumanto mengatakan, skrining kesehatan jiwa kini bisa dilakukan dengan lebih mudah di Posyandu, layanan kesehatan gratis, hingga cek mandiri melalui aplikasi kesehatan.

"Jadi skrining ini sama pentingnya dengan cek kesehatan fisik. Gangguan jiwa bisa terjadi pada siapa saja, akan lebih baik jika terdeteksi lebih awal sehingga penanganannya menjadi lebih mudah," paparnya.

Agar terhindar dari gangguan kejiwaan, Sumanto menekankan perlunya manajemen stres dengan melakukan hobi dan relaksasi. Selain itu, penting untuk selalu menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman.

"Yang tak kalah penting adalah mengenali diri sendiri. Kita juga perlu memberikan dukungan kepada orang yang mengalami masalah psikologis dengan berempati dan mendorong mereka mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor," paparnya.

Melihat hal tersebut, masyarakat diminta tak ragu dalam melakukan skrining kesehatan jiwa. Deteksi dini kesehatan jiwa ini sama pentingnya dengan kesehatan fisik. 

Terlebih gangguan kejiwaan yang tak tertangani bisa berpengaruh pada kesehatan fisik seseorang. Menurut Sumanto, skrining kesehatan jiwa bertujuan mencegah berkembangnya masalah atau gangguan jiwa lebih parah. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: