Terlihat Sama, Ini Perbedaan Latopia khas Tegal dan Bakpia Jogja

Terlihat Sama, Ini Perbedaan Latopia khas Tegal dan Bakpia Jogja

KULINER - Latopia khas Tegal dan bakpia khas Jogja adalah dua camilan tradisional yang lahir dari jejak budaya Tionghoa di tanah Jawa.-(UMKM Central Artha)-

Sebaliknya, bakpia Jogja berukuran kecil dan pipih, cocok disantap dalam sekali gigit. Hal ini membuat bakpia sangat cocok sebagai camilan ringan yang praktis, terutama saat disajikan untuk tamu atau dalam perjalanan.

Tekstur dan Kulit

Salah satu pembeda paling mencolok antara latopia dan bakpia terletak pada tekstur kulitnya. Latopia memiliki kulit luar yang tebal, berwarna putih kekuningan, dan sangat renyah saat digigit.

Karakteristik ini muncul karena proses pelapisan adonan yang berulang-ulang sebelum dipanggang, menjadikannya tahan lama dan tidak cepat lembek.

BACA JUGA: 5 Tempat Kuliner Legendaris di Pekalongan, Pelancong Wajib banget ke Sini

BACA JUGA: 7 Kuliner Sehat khas Semarang yang Paling Direkomendasikan, Yakin Nggak Mau Icip-icip?

Sementara itu, kulit bakpia Jogja cenderung lebih tipis, lembut, dan sedikit lembab. Untuk bakpia basah, teksturnya bahkan menyerupai adonan kue lembut dengan rasa manis yang cepat lumer di mulut.

Varian Isian

Awalnya, baik latopia maupun bakpia memiliki isian kacang hijau yang dihaluskan dan dimasak dengan gula. Namun, perkembangan industri oleh-oleh mendorong munculnya berbagai varian rasa yang menarik.

Latopia kini hadir dalam isian selain kacang hijau, seperti nanas, durian, keju, hingga bawang merah goreng. Varian terakhir ini bahkan menjadi ciri khas tersendiri, karena memberikan rasa gurih dan aroma yang unik.

Sementara bakpia Jogja justru terkenal sebagai pelopor inovasi rasa di segmen kue tradisional. Kini, Anda bisa menemukan bakpia dengan isian keju, cokelat, susu, ubi ungu, kacang merah, green tea, dan bahkan rasa-rasa kekinian seperti taro dan red velvet.

BACA JUGA: Sederet Kuliner di Pasar Tradisional Tegal yang Otentik dan Tips Belanja

BACA JUGA: 6 Kuliner Khas Pekalongan dengan Penyajian Unik Tapi Bikin Lidah Bergoyang

Proses Pembuatan

Meskipun bahan dasar keduanya relatif serupa, yaitu menggunakan tepung terigu, minyak nabati, dan isian kacang, proses pembuatannya cukup berbeda.

Latopia dibuat dengan metode pelapisan adonan berulang, mirip teknik puff pastry, sehingga menghasilkan kulit kering dan berlapis.

Bakpia, di sisi lain, dibuat dengan metode pemanggangan biasa. Dalam beberapa varian, terutama bakpia basah, adonan cenderung lebih cepat matang dan disajikan dalam keadaan lembut.

Ketahanan Produk

Dalam hal daya tahan, latopia lebih unggul karena kulitnya yang kering dan tebal membuatnya tahan disimpan hingga satu bulan lebih, asalkan berada dalam kondisi tertutup rapat dan suhu ruangan stabil.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: