8 Jajanan Pasar Khas Purbalingga yang Bikin Nostalgia Masa Kecil

Singkong potong direbus dengan gula merah sampai teksturnya legit. Rasanya manis natural, cocok dinikmati bareng kopi atau teh hangat. Jajanan satu ini bikin nagih!

5. Golak Ganyong

Umbi ganyong diolah jadi adonan, dibentuk bulat, digoreng, lalu disajikan dengan parutan kelapa dan gula merah cair. Teksturnya lembut, rasanya paduan gurih dan manis. Unik banget!

BACA JUGA: 8 Wisata Alam Murah di Purbalingga, Cocok buat Healing di Akhir Pekan

BACA JUGA: Tak Perlu Mahal! Ini Penginapan Terjangkau di Purbalingga yang Cocok untuk Keluarga

6. Ondol-Ondol

Singkong parut diisi gula merah, dibentuk bulat, digoreng, lalu ditaburi kelapa parut. Rasanya manis gurih dengan tekstur lembut di dalam dan renyah di luar.

7. Ketimus

Singkong parut dicampur gula merah, dibungkus daun pisang, lalu dikukus. Teksturnya kenyal legit, rasanya manis alami. Cocok buat pencinta dessert tradisional!

8. Nopia Mino

Perpaduan nopia (kue kering lonjong) dan mino (versi kecilnya). Isinya gula merah, teksturnya renyah di luar, lembut di dalam. Sering jadi oleh-oleh favorit!

Tempat Wisata di Purbalingga yang Wajib Dikunjungi

Selain kuliner, Purbalingga juga punya spot wisata seru:

1. Owabong: Taman air terbesar di Jateng, cocok buat healing.
2. Desa Wisata Karangmoncol: Eksplor budaya pedesaan yang asri.
3. Goa Lawa: Gua terindah dengan stalaktit memukau.
4. Gunung Slamet: Pendakian dengan pemandangan memesona.

BACA JUGA: Mengapa Jenang Jaket Purbalingga Begitu Unik dan Beda? Ini Penjelasannya

BACA JUGA: 5 Jajanan Legendaris khas Purwokerto dan Keunikannya

Penutup

Jajanan pasar khas Purbalingga adalah bukti kekayaan kuliner Indonesia yang nggak boleh dilewatkan. Dari mendoan hingga nopia mino, setiap hidangan punya cerita dan cita rasa yang memikat. Buat gen Z yang suka eksplor kuliner, Purbalingga adalah surga yang wajib dikunjungi!

Jadi, kapan kamu mau cobain jajanan pasar khas Purbalingga? Jangan lupa ajak teman-teman biar makin seru! Siapa tahu, kamu bisa jadi trendsetter kuliner tradisional di media sosial. Yuk, jaga warisan budaya dengan mencintai jajanan lokal!

Sumber: