Mitos Lembu Suro Gunung Kelud dan Kutukannya
Ilustrasi. Mitos Lembu Suro di Gunung Kelud-freepik-
Lewat syarat yang rasanya mustahil tersebut, Prabu Brawijaya berharap agar Lembu Suro tidak menyanggupinya, lalu mengurungkan niatan melamar putrinya. Namun ternyata, dengan kesaktian Lembu Suro, ia hampir bisa menyelesaikan sumur yang diminta Prabu tepat waktu.
Ia menggunakan semua tenaganya untuk menggali lubang yang sangat dalam. Tentunya hal tersebut membuat Prabu dan patihnya menjadi panik.
Mereka takut bahwa Lembu Suro bisa menyelesaikan tantangan tersebut, sehingga sang putri bisa dinikahi Lembu Suro. Prabu akhirnya mencari akal licik, yang mana ketika Lembu Suro sedang ada di dasar sumur untuk mengecek apakah air sudah keluar, Prabu memerintahkan para prajuritnya untuk menimbun sumur dengan tanah dan bebatuan besar.
BACA JUGA: Mitos Gunung Rinjani, Tempat Warga Brasil yang Sempat Jatuh
BACA JUGA: 10 Mitos Barang yang Tidak Boleh Dibawa Saat Mendaki, No 3 Bikin Kaget!
Alhasil, Lembu Suro pun terperangkap di dalam sumur dan terkubur hidup-hidup. Sebelum ia tewas, Lembu Suro mengeluarkan kutukan dengan suara gemuruh yang begitu dahsyat.
Ia meneriakan "Yo! Kediri, mbesuk bakal pethuk piwalesku! (Ya! Kediri, kelak akan menemui balasanku!)". Inilah yang menghubungkan mitos Lembu Suro Gunung Kelud.
Pasalnya, penduduk lokal percaya bahwa tiap kali Gunung Kelud meletus, itu adalah wujud kemarahan dan dendam Lembu Suro yang terkubur di dalamnya, yang masih menuntut balas atas perbuatan Prabu Brawijaya. Suara gemuruh letusan Kelud sering diinterpretasikan sebagai raungan Lembu Suro.
Mitos ini sudah menjadi cerita rakyat lokal yang begitu terkenal bahkan masih dipercaya hingga sekarng oleh sebagian orang. Namun, lewat mitos ini bisa menjadi peringatan bahwa akan ada konsekuensi dari tiap tipu daya, serta hebatnya kekuatan alam.
Demikian mitos Lembu Suro Gunung Kelud yang beredar dari generasi ke generasi. Apakah Anda pernah mendengarnya?
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



