Mitos dan Kepercayaan Unik Warga Desa tentang Gerhana Bulan
BULAN - Berbagai mitos gerhana bulan yang berkembang di desa memang sangat beragam dan kaya akan nilai budaya.-freepik/radartegal.disway.id-
BACA JUGA: Cek Fakta! 10 Mitos Seputar Bayi Baru Lahir yang Masih Dipegang Teguh Sampai Sekarang
BACA JUGA: 6 Mitos Pernikahan yang Bikin Gagal Nikah, Masih Percaya?
4. Ritual dan Tradisi untuk Menghindari Bahaya Gerhana
Selain kebisingan untuk mengusir Batara Kala, warga desa juga melaksanakan ritual lain sebagai bentuk perlindungan terhadap tanaman dan ternak.
Misalnya, menabuh kentongan di sawah untuk “membangunkan” tanaman padi agar tidak diserang gerhana, atau menyiram tanaman agar tetap subur.
Terkadang, ternak seperti sapi atau kerbau dicambuk ringan agar tetap sehat dan terhindar dari energi negatif yang diyakini menyebar selama gerhana.
Ritual ini mencerminkan cara masyarakat tradisional memaknai hubungan mereka dengan alam dan mengupayakan perlindungan secara simbolis.
BACA JUGA: Mitos atau Fakta? Suara Kerikil di Atap Rumah Saat Malam Hari Bisa Jadi Pertanda Tak Terduga
BACA JUGA: 6 Mitos Pantangan Pernikahan Adat Jawa yang Masih Dihindari sampai Sekarang
5. Pengaruh Gerhana pada Keharmonisan Rumah Tangga
Kepercayaan unik lain yang berkembang adalah bahwa lamaran pernikahan atau acara penting lainnya yang dilakukan saat gerhana bulan dapat membawa ketidakharmonisan dalam rumah tangga pasangan.
Karena itulah, sebagian warga desa memilih membatalkan atau menunda acara jika bertepatan dengan gerhana.
Mitos ini menggambarkan bagaimana masyarakat menempatkan fenomena alam sebagai indikator keberuntungan dan nasib, sekaligus sebagai cara menjaga keharmonisan sosial dan keluarga.
Berbagai mitos gerhana bulan yang berkembang di desa memang sangat beragam dan kaya akan nilai budaya.
BACA JUGA: Mitos atau Fakta? Bank Bisa Sita Rumah KPR dalam 1 Bulan
BACA JUGA: Bongkar Fakta Mitos Burung Berkicau Menjelang Maghrib, Bertanda Kematian?
Meski secara ilmiah gerhana bulan hanyalah peristiwa astronomis tanpa pengaruh mistis, kepercayaan dan tradisi yang melingkupinya menunjukkan bagaimana manusia berusaha memahami dan mengantisipasi perubahan alam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
- Share:
