Mitos atau Fakta? Ini Dampak Mengerikan di Balik Kebiasaan Duduk Lama, Otak Bisa Menyusut

Mitos atau Fakta? Ini Dampak Mengerikan di Balik Kebiasaan Duduk Lama, Otak Bisa Menyusut

Mitos duduk terlalu lama--

Radartegal.com - Di era modern yang serba digital, aktivitas duduk dalam waktu lama seakan sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Mulai dari bekerja di depan laptop, menonton televisi, hingga bermain gadget. 

Namun belakangan, muncul kekhawatiran bahwa kebiasaan duduk terlalu lama ini bisa berdampak buruk pada otak, bahkan disebut-sebut dapat menyebabkan penyusutan otak. Lalu, apakah ini hanya mitos, atau benar-benar didukung oleh sains?

Dalam artikel Radartegal berikut ini, kami akan mengulas dampak terlalu lama duduk bisa memengaruhi ukuran dan fungsi otak secara nyata. Simak informasi selengkapnya di bawah ini dengan seksama.

BACA JUGA:Cek Fakta! 10 Mitos Seputar Bayi Baru Lahir yang Masih Dipegang Teguh Sampai Sekarang

BACA JUGA:6 Mitos Pernikahan yang Bikin Gagal Nikah, Masih Percaya?

Mitos atau Fakta Bahaya Duduk Terlalu Lama? 

Studi terbaru menyebutkan, duduk terlalu lama bisa menyebabkan penyusutan otak, dan olahraga rutin belum tentu cukup untuk mencegahnya. Penelitian kolaboratif antara Vanderbilt University, University of Pittsburgh, dan Seoul National University mengungkapkan, perilaku sedentari alias terlalu sering duduk atau berbaring, berisiko menyebabkan gangguan kognitif dan penyusutan otak, khususnya pada orang berusia di atas 50 tahun.

"Mengurangi risiko Alzheimer tidak cukup hanya dengan olahraga sekali sehari," kata ahli saraf dari University of Pittsburgh, Marissa Gogniat seperti dilansir laman Science Alert di Jakarta, Rabu (21/5/2025)

"Mengurangi waktu duduk, bahkan jika Anda rutin berolahraga, tetap penting untuk menurunkan risiko Alzheimer," ujarnya menambahkan.

Dalam studi tersebut, para peneliti merekrut sekitar 404 partisipan dan memantau aktivitas fisik mereka selama satu minggu menggunakan alat pelacak. Selama tujuh tahun berikutnya, mereka menjalani serangkaian tes kognitif dan pemindaian otak.

BACA JUGA:Mitos atau Fakta? Suara Kerikil di Atap Rumah Saat Malam Hari Bisa Jadi Pertanda Tak Terduga

BACA JUGA:6 Mitos Pantangan Pernikahan Adat Jawa yang Masih Dihindari sampai Sekarang

Sebanyak 87% dari peserta sudah memenuhi rekomendasi olahraga minimal 150 menit per minggu. Namun hasilnya mereka yang lebih banyak duduk, tetap menunjukkan fungsi kognitif yang lebih buruk.

Mereka menunjukkan gejala awal kerusakan otak, terutama pada area hipokampus atau bagian otak penting untuk memori, dan salah satu yang pertama rusak akibat Alzheimer. Data juga menunjukkan, dampak negatif duduk terlalu lama lebih kuat dirasakan oleh mereka yang punya risiko genetik lebih tinggi terhadap Alzheimer.

"Penelitian ini menekankan pentingnya mengurangi waktu duduk, terutama bagi lansia yang memiliki risiko genetik tinggi terhadap Alzheimer," ujar ahli saraf dari Vanderbilt University Medical Center, Angela Jefferson.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: