“Di sini ada Champion Cabe Indonesia yang mengatur pola tanam. Dengan koordinasi lintas daerah, Magelang diharapkan mampu menyuplai wilayah-wilayah yang defisit cabai,” jelasnya.
Momentum panen cabai ini menjadi simbol kolaborasi antara petani, koperasi, BUMD, dan pemerintah.
BACA JUGA: Pasca Demo, Gubernur Ahmad Luthfi Instruksikan Bupati dan Wali Kota di Jateng Percepat Pemulihan
BACA JUGA: Pemprov Jateng Jamin Pelayanan Publik Tetap Normal, Gubernur: Sudah Dikoordinasikan
Ke depan, pola serupa diharapkan bisa direplikasi di kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, tidak hanya untuk cabai tetapi juga komoditas pertanian lainnya.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jateng sendiri telah dirasakan oleh Kelompok Tani Kembang Sari Kabupaten Magelang.
Tanaman cabai rawit yang ditanam sejak Agustus 2024 kini berumur 275 hari dan sudah 55 kali dipanen dengan frekuensi setiap lima hari sekali.
Kesuksesan para petani itu juga tak lepas dari Koperasi Pancarga Tani Gemilang yang mewadahi mereka. Koperasi ini menaungi 2.000 petani dengan luas lahan 600 hektare.
Petani tersebut mampu memproduksi rata-rata 3.000 ton cabai setiap enam bulan.
Keberadaan koperasi ini dinilai strategis karena menjaga stabilitas pasokan cabai sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Bupati Magelang Grengseng Pamuji menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah provinsi dan pusat.
“Kehadiran Pak Gubernur adalah kehormatan dan penyemangat. Cabai di wilayah ini sudah dirintis sejak 10 tahun lalu, semoga upaya kita membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan petani,” katanya.