Peh Cun di Desa Peh Cun, Kudus, dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek. Puncak acaranya adalah balap perahu naga di sungai, diikuti dengan makan bacang (makanan khas Tionghoa).
BACA JUGA: Nikmati 3 Kuliner Lezat di Guci Tegal, Surga Wisata Kuliner Jawa Tengah
BACA JUGA: 5 Wisata Uji Adrenalin di Jawa Tengah Buat Pemula hingga Profesional
Selain itu, warga juga melempar bacang ke sungai sebagai bentuk penghormatan kepada Qu Yuan, pahlawan legendaris Tiongkok. Tradisi unik di desa Jateng ini menunjukkan harmonisasi budaya yang indah antara Jawa dan Tionghoa.
4. Sedekah Laut di Desa-Desa Pesisir Jateng
Bagi masyarakat pesisir Jawa Tengah, laut adalah sumber kehidupan. Oleh karena itu, tradisi unik di desa Jateng seperti Sedekah Laut menjadi ritual penting.
Dalam upacara ini, warga membawa sesaji berupa kepala kerbau, hasil bumi, dan berbagai persembahan lainnya ke tengah laut menggunakan kapal nelayan.
Sesaji tersebut kemudian dilarung (dihanyutkan) sebagai simbol rasa syukur dan permohonan keselamatan. Tradisi unik di desa Jateng ini sering diiringi dengan pertunjukan wayang atau kesenian lokal, menambah khidmatnya acara.
BACA JUGA: 3 Ritual Aneh di Jawa Tengah yang Menarik Wisatawan, Ternyata Ini Makna di Baliknya
BACA JUGA: Sayur Becek khas Grobogan, Warisan Kuliner Jawa Tengah yang Wajib Anda Coba
Penutup
Tradisi unik di desa Jateng bukan sekadar ritual biasa, melainkan warisan budaya yang sarat makna. Setiap upacara adat mencerminkan kearifan lokal, gotong royong, dan penghormatan terhadap alam serta leluhur.
Dengan melestarikan tradisi ini, masyarakat Jawa Tengah turut menjaga identitas budaya yang telah diwariskan turun-temurun.
Keberagaman tradisi unik di desa Jateng juga menjadi bukti kekayaan budaya Indonesia. Dari Magelang hingga Kudus, setiap daerah memiliki keunikan sendiri yang patut dikenali dan dihargai. Semoga tradisi-tradisi ini tetap lestari dan terus menginspirasi generasi mendatang.