BREBES, radartegal.com – Program unggulan Gerakan Ibu/Perempuan Menanam Pohon (Rabu Pon) resmi diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Desa Padakaton, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Rabu, 30 Juli 2025.
Peluncuran program itu dihadiri langsung Wakil Gubernur Taj Yasin serta Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, BUMD, serta beberapa pejabat lembaga vertikal.
Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma mengatakan, Desa Padakaton sebagai lokasi pilot project karena komitmen warganya dalam pembangunan berbasis keluarga dan lingkungan.
“Kita tidak ingin ini hanya seremoni. Harus ada hasil nyata: dari satu pohon, dari satu kandang, dari satu pekarangan rumah,” ujarnya.
BACA JUGA: Kemiskinan Jawa Tengah Turun Jadi 9,48%, Taj Yasin: Masih Perlu Dimasifkan
BACA JUGA: Wagub Taj Yasin Ingin Jateng Jadi Tujuan Wisata Kesehatan
Melalui pendekatan pentahelix (pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media), Rabu Pon diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang mampu menjawab tantangan gizi keluarga, pengentasan kemiskinan, hingga pelestarian lingkungan.
Dalam acara peluncuran itu, juga juga diselenggarakan kegiatan cek kesehatan gratis melalui layanan speling (dokter spesialis keliling), bantuan sembako, serta rehab rumah tidak layak huni.
Bukan sekadar menanam pohon
Taj Yasin mengatakan, Program Rabu Pon bukan sekadar menanam pohon, tapi sebagai bentuk kesadaran ekologis dan upaya ketahanan pangan keluarga.
“Ini juga bentuk nguri-uri budaya. Nah, program ini prosesnya panjang, makanya pelaksanaan pun kebetulan sesuai yaitu Rabu Pon,” tutur Taj Yasin.
BACA JUGA: Buka MQK Tingkat Jateng, Wakil Gubernur Taj Yasin Sebut Hal Ini
BACA JUGA: Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Berdayakan Lansia yang Sebatang Kara dengan Cara Ini
Program yang diinisiasi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jateng Nawal Arafah Yasin ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi rumah tangga, melalui pemanfaatan pekarangan rumah dengan penanaman pohon buah dan keras, pertanian keluarga, dan ternak.
Melalui program ini juga dilakukan pendampingan selama 20 hari termasuk pelatihan pertanian, dan pengelolaan pekarangan.