Salah satu contohnya, dalam memperingati Hari Kartini 2025, Kelompok Kosagrha Lestari mengikuti kegiatan workshop tentang Urban Farming. Kegiatan digelar pada Kamis 17 April 2025 yang diselenggarakan BRI Peduli di lokasi usaha kelompok tersebut.
Hasilnya, saat ini Kelompok Kosagrha Lestari mampu mencatatkan pendapatan per bulan di kisaran Rp2-10juta. Dengan berbagai jenis tanaman yang di tanam seperti sayur-sayuran, tomat, buah-buahan, jagung putih serta kegiatan beternak ikan gurame, nila dan ayam.
BACA JUGA: Bawa Warisan Budaya ke Pasar Global, Pengusaha Batik Tulis Ini Dapat Support BRI
BACA JUGA: Lewat Program Klasterkuhidupku BRI, Usaha Tenun Ulos Ini Berhasil Berdayakan Perempuan
“Dengan adanya program BRInita Kelompok Kosagraha Lestari menjadi lebih semangat dan sangat membantu perkembangan kelompok usaha kami. Kami juga mendapatkan penambahan keterampilan dan pemahaman tentang bertani di kota dan tentunya membantu mendorong ketahanan pangan," ungkapnya.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan program BRInita menjadi salah satu inisiatif BRI dalam mengajak Kartini masa kini. Untuk menjawab tantangan kemandirian pangan wilayah perkotaan di Indonesia.
"Hal itu, tentu sejalan dengan Asta Cita pemerintah yang berkomitmen setiap warga negara memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, bergizi dan berkelanjutan," ujar Hendy.
Sejak diluncurkan pada 2022, program BRInita telah memberikan manfaat bagi 1.160 jiwa. Serta berkontribusi bagi 20,16 persen Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya perempuan.
BACA JUGA: Diperkuat Dukungan BRI, Usaha Perhiasan Batu Alam untuk Wanita Kini Jangkau Pasar Internasional
Program ini juga secara nyata telah menghasilkan 9.544,33 tanaman sayuran hasil panen, 112 tanaman obat-obatan keluarga (Toga). Itu, juga sudah berkontribusi 11,27 persen terhadap penurunan stunting.
Selain itu, program ini juga telah berkontribusi bagi lingkungan. Dengan menghasilkan 3.3982 kg pupuk organik cair, 2.218 liter eco enzim, 64 produk olahan pupuk, 80 kg maggot BSF dan 238,61 kg C02-eq yang berkontribusi bagi efisiensi emisi gas rumah kaca dari penanaman sayuran hidroponik.
“Ini menjadi wadah positif tentunya, terutama beberapa pelatihan dan program pemberdayaan di dalamnya yang diharapkan dapat mendorong kesejahteraan kaum wanita”, imbuh Hendy.
Dalam pelaksanaannya, BRI juga melalukan pembinaan bagi anggota kelompok atau penerima manfaat. Itu, berupa pelatihan pengelolaan urban farming.
BACA JUGA: UMKM Songket Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Internasional