Lewat Program Klasterkuhidupku BRI, Usaha Tenun Ulos Ini Berhasil Berdayakan Perempuan
ULOS- Melalui program Klasterkuhidupku BRI, usaha tenun ulos di Tapanuli Utara berhasil memberdayakan perempuan. -ISTIMEWA-radartegal.disway.id
Radartegal.com– Melalui program Klasterkuhidupku BRI, usaha tenun ulos di Tapanuli Utara berhasil memberdayakan perempuan.
Harus diakui, perempuan kini memegang peran yang penting dalam membangun perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan sosial di Indonesia.
Seiring kemajuan zaman, perempuan kini memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan lingkungan sekitar.
Kesadaran inilah yang kemudian mendorong Ketua Klaster Usaha Rumah Ulos Marlinda Yanti Panggabean untuk mengambil langkah besar.
BACA JUGA: Kembali Dipercaya, BRI Jadi Penyedia Banknotes Living Cost untuk 203.320 Jemaah Haji Indonesia 2025
BACA JUGA: Jangan Salah! Begini Cara Dapat Modal Usaha Rp500 Juta Syarat Mudah di KUR BRI 2025, Bisa Online!
Ia tak hanya ingin mengubah nasibnya sendiri, tetapi juga memberdayakan perempuan lain di sekitarnya agar lebih mandiri dan sejahtera.
Di awal merintis usaha, Marlinda mendapat dukungan besar dari BRI. Berawal dari pendanaan KUR sebesar Rp5 juta, usahanya berkembang pesat hingga mampu memberdayakan lebih banyak orang.
Seiring waktu, dukungan dari BRI pun semakin bertambah, hingga akhirnya Rumah Ulos diikutsertakan dalam program Klasterkuhidupku.
Sebagian besar dana bantuan dimanfaatkan untuk pengembangan usaha, mulai dari pemberdayaan tenaga kerja, pembelian peralatan, hingga pemasaran digital.
Rumah Ulos juga menerima alat tenun handmade yang lebih canggih untuk meningkatkan efisiensi produksi.
"Selain itu, saya mendapat pelatihan dari BRI mengenai budaya tenun dan strategi meningkatkan nilai jual produk. Itulah mengapa, kehadiran bantuan BRI ini benar-benar memberikan dampak positif bagi usaha saya,” imbuhnya.
Tinggal di Desa Lumban, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, Marlinda Yanti Panggabean harus menjalani hidup dengan penuh keterbatasan akibat penghasilan yang minim.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



