BPOM berkomitmen untuk menjaga kualitas dan keamanan obat di semua lini pelayanan kesehatan, sekaligus mendorong rumah sakit pendidikan seperti RSHS untuk menjadi contoh pengelolaan sediaan farmasi yang akuntabel dan transparan.
Selain itu juga berkomitmen mendampingi rumah sakit dalam berbagai penerapan aspek regulasi, fasilitasi, bimbingan teknis, hingga pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan obat.
BACA JUGA: Keluarga Dokter Aulia Risma Akhirnya Laporkan Senior PPDS Undip, Chat dan Mutasi Rekening Jadi Bukti
“Saya ingin mengajak seluruh jajaran rumah sakit untuk menjadi pelopor yang tak hanya mengutamakan pelayanan klinis, tetapi juga mampu menjadi mitra regulator dalam mendorong transparansi sistem kesehatan nasional,” pungkasnya.
Sidak ini dilakukan sebagai bentuk respons cepat pihaknya atas kekhawatiran publik pascakasus dugaan penyalahgunaan obat anestesi di rumah sakit tersebut.
Taruna menyampaikan bahwa sidak ini untuk memastikan sistem pengelolaan obat di rumah sakit pendidikan tersebut berjalan sesuai dengan regulasi.
Terlebih, seperti yang diketahui, obat keras seperti obat anestesi atau bius harus diawasi dengan ketat.