Tawaran berupa bunga rendah dan proses pengajuan yang instan sering kali menjadi daya tarik, padahal itu hanyalah jebakan.
Modus Salah Transfer
Pelaku akan menghubungi korban dengan alasan salah mentransfer uang. Untuk "mengembalikan" uang tersebut, korban diminta mengunduh aplikasi tertentu yang ternyata berfungsi mencuri data pribadi seperti informasi rekening bank dan kontak pribadi. Data ini kemudian digunakan untuk penipuan lanjutan.
Pentingnya Kewaspadaan
Menghadapi maraknya modus penipuan seperti ini, masyarakat harus lebih waspada dan tidak mudah tergiur dengan tawaran yang tampak menguntungkan. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri:
BACA JUGA:Waspada! Ini Data-data yang Sering Disebar Pinjol Ilegal dan Bisa Merusak Privasi
BACA JUGA:5 Cara Mengatasi Penipuan Pinjol agar Uang Segera Kembali
Verifikasi Legalitas
Sebelum menggunakan layanan pinjaman online, selalu pastikan platform tersebut terdaftar di OJK. Hingga saat ini, hanya ada 102 perusahaan pinjol yang resmi berizin di Indonesia. Anda bisa memeriksa daftar tersebut melalui situs resmi OJK atau aplikasi OJK yang tersedia di ponsel pintar.
Lindungi Data Pribadi
Hindari membagikan informasi pribadi, seperti nomor KTP, rekening bank, atau kontak keluarga, kepada pihak yang tidak dikenal. Pastikan Anda hanya mengisi data pada aplikasi resmi yang telah terverifikasi.
Kenali Tawaran Tidak Masuk Akal
Jika tawaran pinjaman terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan. Gunakan prinsip 2L: Legal dan Logis. Jika suatu layanan tidak legal atau tidak masuk akal, sebaiknya abaikan.
Dampak Buruk Pinjol Ilegal
Terjebak dalam jeratan pinjol ilegal tidak hanya berdampak pada keuangan individu, tetapi juga kesehatan mental. Banyak korban melaporkan mengalami stres berat akibat tekanan dari penagihan yang tidak manusiawi, seperti ancaman melalui media sosial atau menghubungi keluarga dan rekan kerja.
BACA JUGA:Ada Kenaikan Bunga Jika Telat Bayar Pinjol, Begini Cara Mengatasinya
BACA JUGA:5 Pinjol Resmi OJK Setoran Ringan 2025, Kebutuhan Mendesak Cepat Teratasi
Di sisi lain, maraknya pinjol ilegal juga merugikan ekosistem fintech yang sah. Kepercayaan masyarakat terhadap pinjaman online menjadi berkurang, sehingga menyulitkan perusahaan fintech resmi untuk berkembang.
Langkah Pemerintah dan OJK
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah bersama OJK terus berupaya memperketat pengawasan terhadap fintech ilegal. Penutupan platform pinjol ilegal yang tidak terdaftar dilakukan secara berkala.
Selain itu, kampanye literasi keuangan juga digencarkan agar masyarakat lebih paham mengenai cara membedakan layanan pinjol yang resmi dan ilegal.
OJK juga menyediakan layanan pengaduan melalui nomor 157 atau aplikasi resmi. Jika Anda menemukan pinjol mencurigakan, jangan ragu untuk melaporkannya. Tindakan ini dapat membantu mencegah korban lainnya.