Radartegal.com – Ada 4 mitos seputar pusar bayi yang sering dipercaya beberapa orang tua sampai saat ini. Mitos-mitos ini bahkan sudah populer di Indonesia sejak lama.
Mitos seputar pusar bayi ini seolah sudah jadi keyakinan turun temurun. Sebagian besar soal mitos ini berhubungan dengan kesehatan si bayi itu sendiri.
Bahkan salah satu dari mitos seputar pusar bayi ini ada yang tergolong unik, yang bahkan sulit dijelaskan secara ilmiah. Namun, tidak sedikit juga yang mengikutinya lantaran memang percaya akan keyakinan satu ini.
Berikut 4 mitos seputar pusar bayi yang masih banyak dipercaya oleh para orang tua. Yuk simak ada apa saja!
BACA JUGA: Mitos Kejatuhan Cicak, Kode Alam atau Cuma Kebetulan?
BACA JUGA: 5 Mitos Kesehatan Seputar Kehamilan dan Persalinan yang Seringkali Membingungkan
4 Mitos populer seputar pusar bayi
Di Indonesia sendiri memiliki banyak cerita mitos yang unik dan sudah berkembang sejak lama. Termasuk juga mitos tentang pusar bayi yang baru lahir seperti berikut.
1. Pusar Bayi Harus Ditindih Koin agar Tidak Bodong
Mitos satu ini cukup unik dan juga populer terutama di Indonesia. Beberapa orang percaya jika menaruh koin di atas pusar bayi baru lahir, bisa mencegah pusarnya menonjol atau disebut bodong.
Padahal, bentuk pusar bayi lebih dipengaruhi oleh faktor genetik. Menaruh koin di atas pusar justru berisiko menyebabkan infeksi karena tidak higienis.
2. Pusar Bayi Tidak Boleh Terkena Air
Mitos seputar pusar bayi selanjutnya katanya tidak boleh terkena air, harus benar-benar kondisi kering dan lepas. Padahal, memandikan bayi dengan lembut dan menjaga kebersihan pusarnya sangat penting untuk mencegah munculnya infeksi.
BACA JUGA: 5 Tempat Wisata yang Mitosnya Bikin Putus Cinta, Jangan Datang sama Doi!
BACA JUGA: Makna Mitos Rumah Mikul Menurut Kepercayaan Jawa, Ternyata Ini Artinya
3. Pusar Bayi yang Lama Kering Pertanda Kurang Gizi
Cerita turun temurun tentang pusar bayi lainnya yaitu konon jika lama keringnya itu menandakan kurang gizi. Padahal, waktu mengeringnya pusar bayi ini bisa berbeda pada setiap bayi dan tidak selalu berhubungan dengan kondisi gizinya.