Mereka tidak hanya menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga membangun fondasi nilai-nilai spiritual yang masih dipegang teguh hingga kini. Makam kedua tokoh ini bahkan menjadi tujuan ziarah yang ramai dikunjungi oleh masyarakat setempat.
Kota Niaga Maritim
Pada abad ke-17, Pemalang berkembang menjadi kota niaga maritim yang penting di pesisir utara Jawa. Posisi strategisnya memungkinkan Pemalang menjadi salah satu pusat perdagangan yang diatur dengan ketat oleh Kerajaan Mataram. Kondisi ini memperkuat kedudukan Pemalang sebagai kota yang tidak hanya religius tetapi juga ekonomis.
Masa Perjuangan Melawan Penjajahan
Pemalang juga memiliki peran dalam perjuangan melawan penjajah, khususnya pada masa kolonial Belanda. Dalam Perang Diponegoro, wilayah ini menjadi salah satu basis perlawanan.
BACA JUGA: 6 Jalan di Kota Tegal yang Punya Sejarah Panjang, Ada yang Usianya 500 Tahun
BACA JUGA: Sejarah Jalan Kartini Tegal, Erat dengan Kehidupan R.A. Kardinah
Tokoh seperti Kanjeng Swargi dikenal sebagai salah satu pejuang yang aktif berkontribusi melawan kolonialisme. Perjuangan masyarakat Pemalang menjadi bagian penting dari sejarah panjang Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.
Tradisi yang Masih Lestari
Selain memiliki sejarah yang kaya, Pemalang juga dikenal dengan tradisi dan budaya yang tetap terjaga. Berikut beberapa tradisi yang hingga kini masih dilestarikan:
Pendidikan Pesantren
Salah satu ciri khas Pemalang adalah keberadaan pondok pesantren. Dilansir dari joglojateng.com, Pondok Pesantren Salafiyah yang berdiri sejak 1933 menjadi salah satu pesantren tertua di Pemalang.
Pesantren ini mengedepankan metode pembelajaran tradisional seperti bandongan dan sorogan, di mana santri membaca dan memahami kitab kuning bersama pengasuh.
BACA JUGA: Mengungkap Sejarah Pembentukan Gunung Slamet, Peneliti Jerman sampai Daki 2 Kali
BACA JUGA: Eksplorasi Sejarah dan Mitos Makam Ki Gede Sebayu di Tegal
Meski sistem pendidikan modern telah berkembang, tradisi pesantren tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Pemalang.
Kesenian Tradisional
Kesenian tradisional juga menjadi salah satu daya tarik Pemalang. Tari Slendang Pemalang, misalnya, menjadi identitas budaya lokal yang kerap ditampilkan dalam acara-acara resmi dan festival budaya. Tari ini menggambarkan keindahan dan keunikan gerak yang terinspirasi dari kehidupan masyarakat setempat.
Ritual Baritan
Ritual Baritan atau Sedekah Laut adalah tradisi turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat nelayan di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Biasanya, tradisi ini digelar biasanya dilaksanakan setiap tanggal 1 Suro dalam penanggalan Jawa.
Salah satu prosesi yang dilakukan dalam ritual Baritan adalah pelarungan sesaji ke tengah laut. Sesaji yang dilarung ditata rapi di dalam ancak atau jolen (miniatur kapal). Ritual ini mencerminkan nilai spiritual yang kuat dan semangat kebersamaan masyarakat Pemalang.