Radartegal.com - Kenapa warung Tegal ada soto Betawi-nya? Menu ini terkadang bisa ditemukan di Warung Tegal atau Warteg yang sudah lama dikenal sebagai tempat makan andalan masyarakat Indonesia.
Dengan berbagai macam menu yang lezat dan ramah kantong, Warteg juga terkadang mengejutkan pelanggan dengan kehadiran menu khas Jakarta seperti Soto Betawi.
Namun, kenapa ya Soto Betawi bisa ada di Warteg? Simak ulasan lebih lanjut di bawah ini kenapa banyak warung Tegal (warteg) banyak yang menjual soto khas Betawi.
Sejarah Soto Betawi
Soto Betawi dikenal oleh masyarakat umum pada tahun 1977–1978. Namun sebenarnya menu ini sudah ada jauh sebelum itu. Soto Betawi memiliki pengaruh dari Tiongkok, Arab, dan India.
BACA JUGA: 7 Kuliner Tegal yang Gurih Menggoyang Lidah, Rugi Kalo Gak Cobain
BACA JUGA: 5 Kuliner Tradisional di Tegal Ini Mulai Langka Padahal Rasanya Nagih Banget
Di Tiongkok, soto dikenal dengan nama caudo yang merupakan makanan berkuah dengan rempah, jeroan, dan daging sapi. Di Indonesia, bumbu soto mengalami penyesuaian, seperti menggunakan rempah lokal seperti kemiri dan jeruk limau, serta pengaruh India yang menggunakan kunyit.
Melansir dari wikipedia, penjual soto bernama Lie Boen Po yang berjualan di Taman Hiburan Rakyat Lokasari atau Prinsen Park, Jakarta, adalah orang pertama yang menggunakan istilah soto Betawi pada tahun 1971.
Lie Boen Po menamai soto buatannya dengan sebutan Soto Betawi karena belum ada nama soto Jakarta saat ia mengumpulkan semua nama soto. Pada tahun 2016, soto Betawi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Provinsi Jakarta.
Soto Betawi memiliki ciri khas kuah yang kental dan kaya rasa, serta menggunakan susu yang memberikan sensasi creamy. Isian soto Betawi umumnya terdiri atas daging sapi, jeroan, organ sapi, seperti mata sapi, torpedo, dan hati.
BACA JUGA: Rekomendasi Hotel di Slawi yang Dekat dengan Pusat Kota dan Tempat Kuliner
BACA JUGA: 5 Kuliner Khas Tegal untuk Vegetarian, Murah tapi Tetap Enak
Soto Betawi di Warteg
Warteg sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat urban, khususnya di Jakarta. Warteg sendiri sebenarnya berasal dari daerah Tegal.