Radartegal.com - Tips mengatasi utang pinjol atau pinjaman online menjadi salah satu hal yang paling banyak dibahas saat ini. Pasalnya, jika pinjol tidak dikelola dengan baik, pinjol bisa menjadi beban keuangan serius, terutama jika bunga yang dikenakan tinggi.
Dalam Islam, mengelola dan mengatasi utang pinjol harus dilakukan sesuai dengan syariat, menghindari riba, dan tetap memperhatikan etika keuangan yang diajarkan agama.
Berikut ini adalah tiga cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi utang pinjol sesuai dengan prinsip Islam, lengkap dengan langkah praktis yang bisa kalian terapkan.
Prinsip utama dalam mengelola utang pinjol
1. Hindari Riba (Bunga)
Dalam Islam, riba atau bunga dianggap haram karena termasuk praktik yang merugikan salah satu pihak. Sebagaimana dijelaskan oleh rumahzakat.org yang dikutip Rabu, 4 Desember 2024, riba merupakan tambahan dalam transaksi yang tidak sah menurut syariat.
BACA JUGA: 4 Alasan Mengapa Pinjol Ada Biaya Administrasi yang Harus Dibayar
BACA JUGA: 3 Jenis Kebutuhan yang Cocok Pakai Pinjol, Jangan Terlalu Impulsif!
Jika utang pinjol kalian melibatkan bunga tinggi, langkah terbaik adalah mencari cara untuk segera melunasi utang tersebut dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Sebagai alternatif, kalian bisa mempertimbangkan pinjaman tanpa bunga berbasis akad qardhul hasan. Jenis pinjaman ini didasarkan pada niat membantu, bukan mencari keuntungan.
Contohnya, beberapa lembaga keuangan syariah menyediakan layanan ini untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dana darurat tanpa beban bunga.
2. Segera Membayar Utang
Islam menekankan pentingnya melunasi utang tepat waktu. Dalam hadits riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Menunda pembayaran utang bagi yang mampu adalah suatu kezaliman."
BACA JUGA: 6 Cara Lunasi Utang Pinjol yang Lebih dari Satu Tanpa Pinjam Lagi
BACA JUGA: Konsolidasi Utang Pinjol Solusi untuk Debitur yang Punya Banyak Pinjaman
Jika kalian memiliki kemampuan untuk membayar, jangan menunda-nunda. Menunda utang padahal bisa membayar adalah perbuatan yang tidak hanya merugikan orang lain tetapi juga melanggar nilai-nilai agama.
Jika keuangan sedang ketat, prioritaskan pembayaran utang. Sisihkan dana tertentu dari penghasilan untuk menyelesaikan kewajiban ini terlebih dahulu sebelum pengeluaran lainnya.