TEGAL, radartegal.com - Pasca perhelatan Pilkada 2024, Pj Wali Kota Tegal Drg. Agus Dwi Sulistyantono meminta kepada jajaran Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) tetap solid serta tidak goyang kanan kiri. Sebab, KORPRI merupakan wadah satu-satunya bagi ASN yang harus menjaga netralitasnya.
Pj. Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono saat tasyakuran HUT KORPRI di pringgitan, Jumat 29 November 2024. Sebelum, tasyakuran, digelar lebih dulu Apel yang dipimpin Pj Wali Kota.
Menurut Pj Wali Kota, KORPRI sebagai satu-satunya wadah organisasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Maka dinamika KORPRI akan menjadi sangat kental dengan intervensi dan polarisasi khususnya pada masa-masa tertentu.
“Sebagai penasehat, kita memiliki ujian tentang bagaimana soliditas didalam KORPRI dan tentu soliditas KORPRI. Bukan dalam konteks negatif terhadap demokrasi," katanya.
BACA JUGA: Pj Wali Kota, KPU dan Forkopimda Pantau Coblosan Pilkada di Tegal
BACA JUGA: Pj Wali Kota Jadi Pembina Apel HKN di Obyek Wisata PAI Tegal
Menurut Agus, KORPRI merupakan organisasi yang sudah sangat jelas arahnya. Tidak boleh goyang kanan dan kiri serta tidak boleh diimplikasikan ke arah kanan dan kiri.
"Ini yang mungkin harus betul-betul kita tegakan. Sehingga kami berharap sejak selesainya tahapan Pilkada maka semua anggota dapat kembali berada di dalam konteks barisan yang sama," terangnya.
Agus juga mengajak kepada seluruh anggota KORPRI untuk kembali kepada tugas fungsinya yaitu pelayanan masyarakat. Pelayanan yang harus diberikan di 2025 nanti semakin meningkat, semakin diperlukan suatu proses yang lebih akuntabel, lebih cepat dan lebih mudah.
Sementara itu, dalam kegiatan tasyakuran Pj. Wali Kota Tegal didampingi oleh Pj. Sekda, Staf Ahli dan Asisten Sekda menyerahan tali asih. Itu, diserahkan kepada keluarga ahli waris 14 Aparat Sipil Negara (ASN) anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kota Tegal yang telah meninggal dunia pada tahun 2024.
Adapun 14 ASN tersebut antara lain almarhum Budi Raharjo, Sumitro, Trijono, Arie Budianto, Irfan Purwadi, Zamroni, dan Karyo. Kemudian almarhumah Endah Pratiwi, Sri Kristiyani, Roikhatul Jannah, Ratna Mulyasari, Aulia Risma Lestari, Titi Rusilowati, dan Siti Faridah.