Anda bisa memijat sendiri atau meminta bantuan orang lain. Gunakan minyak pijat atau lotion untuk hasil yang lebih maksimal.
4. Konsumsi Makanan Bergizi
Defisiensi vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin B12, dapat menyebabkan kesemutan. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
BACA JUGA: 5 Manfaat Makan Nasi Singkong bagi Kesehatan, Bisa Jadi Alternatif
BACA JUGA: 5 Bahaya Angin Malam yang Mengancam Kesehatan, Jangan Dianggap Remeh
5. Konsultasikan dengan Dokter
Jika kesemutan tidak kunjung hilang setelah Anda mencoba beberapa cara di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Kesemutan bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang lebih serius, seperti diabetes, gangguan saraf, atau masalah peredaran darah. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan penanganan yang sesuai.
6. Pilih Sepatu yang Tepat
Sepatu yang nyaman adalah investasi terbaik untuk kesehatan kaki Anda. Hindari sepatu yang terlalu ketat atau memiliki hak yang terlalu tinggi.
Pilih sepatu yang memiliki bantalan yang cukup untuk menopang kaki dan memberikan ruang yang cukup bagi jari-jari kaki untuk bergerak.
BACA JUGA: Lebih Manjur daripada Obat! Ini Campuran Belimbing Wuluh yang Mampu Sembuhkan Batuk dan Pilek
BACA JUGA: Indonesia Larang Dua Bahan Berbahaya untuk Obat Batuk Usai Anak-anak di Afrika Derita Gagal Ginjal
Sepatu yang tepat tidak hanya mencegah kesemutan, tetapi juga mengurangi risiko masalah kaki lainnya seperti kapalan dan lecet.
7. Rutin Berolahraga
Olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan jantung dan paru-paru, tetapi juga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk kaki.
Dengan berolahraga secara teratur, Anda dapat membantu mencegah penumpukan asam laktat yang dapat menyebabkan kram dan kesemutan. Pilihlah jenis olahraga yang Anda sukai, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda.
Penutup
Cara mengatasi kesemutan parah secara umum melibatkan kombinasi dari perubahan gaya hidup, pengobatan medis, dan terapi fisik. Setiap individu memiliki kondisi yang berbeda, sehingga pendekatan yang tepat juga akan berbeda-beda.