Sejauh ini, Sirojuddin belum tahu wadah atau organisasi eks anggota Jamaah Islamiyah untuk ke depannya.
"Intinya JI bubar," tegasnya.
Sementara untuk program terdekatnya pasca pembubaran Jamaah Islamiyah, Sirojuddin mengaku akan menuntaskan deklarasi tersebut.
BACA JUGA: Tokoh Senior dan Tiga Pengurusnya Ditangkap, Polisi Harus Waspadai Balas Dendam Jamaah Islamiyah
BACA JUGA: Tiga Pekan 44 Jaringan Jamaah Islamiyah Terendus, 22 Terduga Teroris Ditangkap
Anggota JI harus benar-benar dibubarkan sampai ke akarnya. Sehingga mereka bisa kembali menjadi bagian dari NKRI.
"Nanti masih ada beberapa titik yang akan kita bubarkan. Sampai wilayah Ambon Maluku," ucapnya.
Sirojuddin mengajak kepada seluruh eks anggota JI agar memberikan dakwah yang baik, menjalankan amar ma'ruf nahi munkar dan tetap berjalan dalam koridor hukum yang berlaku.
"Tuntutan kita ke depan adalah, aman secara syar'i, aman secara regulasi yang berlaku dan aman secara NKRI," ucapnya.
BACA JUGA: Diduga Terkait Jaringan Teror JAD, 2 Warga Tegal Diamankan Densus 88
Jamaah Islamiyah kerap dikaitkan dengan aksi terorisme
Penanggungjawab Pelaksanaan Sosialisasi dan Deklarasi Pembubaran Anggota Jamaah Islamiyah Muhammad Mundzir mengaku sebenarnya selama dirinya bergabung sebagai anggota JI, pihaknya tidak pernah mendapat amanat dari pimpinannya untuk berbuat anarkis.
Namun, masyarakat menilai bahwa organisasi JI cenderung sebagai teroris. Karena itulah, para pendiri dan tokoh pimpinan Jamaah Islamiyah menyatakan bubar.
Seluruh eks anggota Jamaah Islamiyah diminta agar berperan aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat. Termasuk kegiatan keagamaan di masing-masing daerah.
"Mayoritas eks anggota JI memiliki pondok pesantren dan lembaga pendidikan. Dan kami meminta agar mulai sekarang berikanlah dakwah yang baik untuk mencerdaskan bangsa dan negara ini," ujar Mundzir, yang juga eks anggota JI.