SLAWI, radartegal.com- Tingkatkan kepedulian generasi muda pada budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal menggelar Kemah Budaya selama 3 hari.
Kegiatan tersebut digelar di lapangan SMK Muhamadiyah Kramat Kampus 2.
Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Pamong Budaya Ahli Muda Kesenian Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Nur Wahyu Nugroho Widi SPd mewakili Plt Kepala Dinas Dikbud Dra Suspriyanti MM.
Kegiatan yang digelar dari 16 hingga 18 Oktober 2024 ini membidik para pelajar di Kabupaten Tegal tingkat SMA dan SMK beserta guru pendamping sebanyak 73 orang.
BACA JUGA: 14 Peserta Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Jawa Tengah Dilepas Dinas Dikbud Kabupaten Tegal
BACA JUGA: Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Gelar Diseminasi Pengembangan Potensi Guru PJOK
"Kemah Budaya ini sebagai wahana untuk menumbuhkan kecintaan dan meningkatkan apresiasi generasi muda pelajar terhadap warisan budaya sehingga menjadi lestari," ujarnya, Rabu, 16 Oktober 2024.
Diharapkan Kemah Budaya ini bisa memotivasi generasi muda, khususnya pelajar guna memanfaatkan cagar budaya dan mengunjungi museum sebagai sarana pembelajaran dan rekreasi.
Kemah Budaya ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian generasi muda atau pelajar terhadap peninggalan budaya, serta menumbuhkan kecintaan generasi muda dan pelajar terhadap budaya lokal Kabupaten Tegal.
Adapun narasumber dan pemandu yang dilibatkan dalam Kemah Budaya di antaranya kepala Dinas Dikbud, kepala Museum Semedo, kabid Kebudayaan, Pamong Budaya Dinas Dikbud, dan pelopor Situs Semedo.
BACA JUGA: Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Gelar Gebyar PAUD, 10 Lomba Disiapkan
BACA JUGA: Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Undang IGTKI dan Himpaudi, Fasilitasi Penguatan Organisasi Mitra PAUD
"Untuk juri terdiri dari dari orang-orang yang profesional di bidangnya," ungkapnya.
Ditegaskan bahwa kesadaran jati diri suatu bangsa banyak dipengaruhi oleh pegetahuan tentang masa lalu bangsa yang bersangkutan.
Sehingga keberadaan masa kini dan proyeksinya masa depan dapat bertahan pada ciri khasnya sebagai bangsa yang berpijak pada landasan falsafah budayanya sendiri.