SLAWI, radartegal.com - Manisan dan Dodol buah yang banyak diproduksi kelompok UMKM dari Kabupaten Tegal didorong agar bisa naik kelas. Karena, selama ini jajanan tersebut hanya dipasarkan di sejumlah obyek wisata saja.
Salah satu pelaku usaha makanan khas tersebut Risma mengatakan selama ini penasaran produknya hanya di tempat-tempat wisata di Kabupaten Tegal. Seperti, di Guci dan Purwahamba, meski ada juga pesanan dari luar kota.
Menurut Risma, usahanya itu nyaris gulung tikar saat pandemi covid-19 lalu. Pasalnya, sejumlah obyek wisata ditutup, sehingga praktis membuat omset penjualannya terus menurun.
"Alhamdulillah, saat ini setelah tempat wisata kembali usaha kami bisa bangkit. Namun, memang harus merangkak dari awal lagi, karena kembali membangun jaringan pemasaran," ucap Rima.
BACA JUGA: Mencicipi Manisan Cermai Guci Tegal, Sejarah dan Proses Pembuatannya yang Masih Tradisional
BACA JUGA: Guci Tutup, Pegawai Porapar Ikut Jualan Sayuran dan Manisan Milik Pedagang dari Obyek Wisata
Menurut Risma, Keberadaan UMKM jajan manisan dan dodol kini banyak menyerap tenaga kerja lokal. Sehingga berdampak pada meningkatkan perekonomian warga sekitar.
"Alhamdulillah sekarang produksinya sudah tiap hari, dan omsetnya terus meningkat. Proses produksi dikerjakan oleh tenaga kerja lokal dari warga sekitar sini saja," ungkap Rima.
Ketua Umum HIPMI Kabupaten Tegal Brillianto Sulistio mengatakan melihat potensi UMKM manisan dan dodol yang cukup prospektif, pihaknya akan mengambil posisi menjadi pendamping para pelaku UMKM. Targetnya meningkatkan jangkauan pasar serta memberikan masukan tentang strategi pemasaran.
"Salah satu fokus kami untuk peningkatan dan percepatan sesuai dengan instruksi bapak PJ Bupati Tegal. Kita diminta untuk membantu para pelaku UMKM di Kabupaten Tegal untuk siap ekspor dan siap berkembang lebih baik," katanya.
BACA JUGA: Pilih Daerah Ini, Pemkab Brebes Canangkan Desa Klaster Buah
BACA JUGA: Sejarah Desa Kesuben Lebaksiu Tegal, Penghasil Buah Dukuh Terbanyak!
Menurut Brilianto, salah satunya diinisiasi ketua bidang perindustrian untuk mengurasi produk-produk industri. Sehingga, siap dipasarkan lebih bagus lagi.
Brillian mengungkapkan saat ini pihaknya melakukan pendampingan sedikitnya 80 UMKM di Kabupaten Tegal. Nantinya, HIPMI akan membantu mengatasi permodalan dan pemasaran produk dengan kerjasama pihak Bank.
"Sedangkan untuk pemasaran, HIPMI akan memanfaatkan jejaring yang ada di seluruh Indonesia," pungkasnya.