Sebagai destinasi wisata sarat dengan kisah mistis, Danau Toba memamerkan sisi yang lebih dalam dari kepercayaan masyarakat setempat.
3. Hantu Pencabut Nyawa
Dari rentetan mitos, muncul satu kisah yang paling menakutkan, yaitu tentang Hantu Begu Ganjang di Danau Toba. Disebut sebagai 'Malaikat Pencabut Nyawa,' kemunculan sosok ini diyakini sebagai pertanda bahwa umur seseorang tak lagi lama.
Mitos ini telah menjadi daya tarik utama bagi mereka yang suka tantangan paranormal. Para konten kreator mencoba mengungkap keberadaan Hantu Begu Ganjang dengan membuat konten video uji nyali.
BACA JUGA: 5 Kisah Mistis Mitos Menyeramkan di Tegal, Bisa Jadi Salah Satunya Dekat dengan Anda Tempatnya
BACA JUGA: 6 Mitos Gunung Slamet yang Mengerikan, dari Keberadaan Manusia Kerdil hingga Gerbang Kerajaan Gaib
Kisah seram ini terus berkembang, memberikan nuansa misteri yang melingkupi Danau Toba menjadi destinasi yang menantang bagi pencari petualangan.
4. Suara Tangisan di Tengah Malam
Sebagai danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, Danau Toba telah menyimpan kisah tragis di dalam airnya. Beberapa pengunjung atau wisatawan dilaporkan tenggelam di perairan danau tersebut.
Konon arwah mereka terus mengeluarkan suara tangisan yang menggema di tengah malam. Fenomena ini dianggap biasa oleh masyarakat setempat.
Mereka percaya bahwa suara tersebut merupakan ekspresi penyesalan arwah yang belum menemukan ketenangan. Kepercayaan ini menjadi bagian integral dari warisan budaya dan kehidupan sehari-hari di sekitar Danau Toba, menciptakan aura misteri yang terasa di udara malam.
BACA JUGA: Tempat Wisata dengan Mitos yang Seram di Tegal, Konon Sering Ada yang 'Minta' Tumbal
BACA JUGA: Mitos Pantai Larangan Tegal di Balik Keindahan yang Masih Berkembang di Masyarakat
5. Salam 'Santabi Oppung'
Saat melangkah ke Desa Wisata Tipang di sekitar Danau Toba, kita akan disambut dengan salam khas, yaitu 'Santabi Oppung.' Salam ini bukan sekadar ungkapan sopan, melainkan simbol permohonan izin kepada makhluk tak kasat mata yang mendiami wilayah tersebut.
Dengan memberikan salam ini, masyarakat setempat berharap agar kehadiran manusia tidak mengganggu kehidupan gaib di sekitar Danau Toba. Penting untuk diingat bahwa tata krama ini mencerminkan kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia spiritual.