BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Ustaz di Slawi Tegal Dikenal Jarang Bergaul dan Pernah Berguru di Korban
Kasus pembunuhan ustaz di Slawi Tegal membuat gempar
Sebelumnya, warga Cergomas, Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal digemparkan dengan peristiwa dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh pria dewasa kepada seorang ustaz.
Kronologi singkat dugaan pembunuhan itu dibeberkan oleh tetangga korban yang enggan disebutkan namanya.
"Kejadiannya sekitar jam empat sore hari Minggu kemarin. Saat itu saya sedang bekerja di rumah menggarap laporan, tiba-tiba ada suara jeritan di dekat rumah saya," tutur tetangga korban, pria berinisial N, 38 tahun, saat ditemui di rumahnya, Senin, 26 Agustus 2024.
Saat mendengar jeritan itu, N mengaku langsung menengok ke jendela rumahnya.
BACA JUGA: Pembunuhan Ustaz di Slawi Tegal Viral di Medsos, Dugaan Motif Asmara Mencuat
Dia pun sempat melihat korban memukul pelaku pembunuhan ustaz menggunakan batu hingga kaca helm yang dipakai pelaku terlepas.
Pelaku juga sempat dicegah oleh anak korban agar tidak melakukan aksi brutal. Namun, tubuh pelaku lebih besar sehingga anak korban terpental dan tidak bisa menahannya.
"Kemudian pelaku langsung menyabet tubuh korban menggunakan senjata tajam hingga korban terkapar di depan rumah, dan akhirnya meninggal dunia," kata N, yang mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikan.
Dia mengungkapkan, setelah membabibuta menghabisi nyawa korban, terduga pelaku pembunuhan ustaz langsung kabur melarikan diri. Bahkan, sepeda motor pelaku juga ditinggal di tempat kejadian perkara (TKP).
"Saya juga sempat menolong korban sampai korban tak sadarkan diri hingga meninggal dunia. Warga juga ada yang sempat mengejar pelaku, namun karena kejadiannya sangat cepat, sehingga pelaku berhasil meloloskan diri," ujarnya.
Dia membeberkan, korban dikenal sebagai sosok guru mengaji atau ustaz yang kerap mengisi kajian-kajian Islam. Namun, korban mengisi kajian tersebut bukan di kawasan tempat tinggalnya.
"Warga sini pada kenal dan akrab. Kalau setahu saya korban kerja di sebuah pabrik di Purwokerto dan sering mengisi kajian-kajian gitu," ucapnya.
Dia mengisahkan, sebelum dihabisi nyawanya oleh terduga pelaku pembunuhan ustaz, korban juga sempat diminta anaknya untuk menonton karnaval. Namun, saat keluar dari rumah, mendadak sudah ada pelaku di teras rumahnya.