Ditemui sejumlah awak media di rumah Almarhumah, penasehat hukum keluarga, Susyanto, SH mengatakan pihaknya tidak bisa memberikan keterangan secara vulgar terkait ramainya pemberitaan sebelumnya. Karena khawatir akan menjadi blunder lagi, sehingga, pihaknya akan memberikan keterangan secara terang benderang kepada kepolisian.
"Almarhumah diketahui memiliki riwayat penyakit saraf kejepit yang jika kelelahan itu terasa sakit," katanya.
Sehingga, mungkin saat almarhumah merasa sakit dan kelelahan menyuntikkan obat anestesi. Karena saat itu dalam keadaan darurat, namun ternyata kelebihan dosis.
"Terkait yang viral selama ini tidak benar. Almarhumah meninggal dunia karena sakit," katanya.
Pihak Undip juga membantah pemberitaan yang menyebutkan ARL bunuh diri karena menjadi korban perundungan.
Kepala UPT Humas Undip Tami Setyowati menyatakan, berdasarkan investigasi internal, tidak ditemukan indikasi perundungan terhadap dokter muda tersebut. ARL mengambil tindakan bunuh diri karena diduga selama ini menderita penyakit dan memiliki masalah keluarga.
Namun, Tami tidak dapat mengungkap rincian medis dan privasi korban, tetapi menurutnya selama menempuh pendidikan korban mengalami masalah kesehatan.
"Almarhumah memiliki masalah kesehatan yang berpotensi memengaruhi proses belajarnya. Berdasarkan kondisi kesehatannya, almarhumah sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri," kata Tami.
Berita serupa sudah tayang di Berita Satu dengan judul Viral di X, Prathita Amanda Aryani Dituding Jadi Pelaku Bullying Dokter Muda PPDS Undip.