Terkait Meninggalnya Dokter Muda RSUD Kardinah Tegal, Undip Bantah Ada Perundungan

Kamis 15-08-2024,14:45 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

SEMARANG, radartegal.id- Terkait meninggalnya dokter muda RSUD Kardinah Tegal yang diduga alami perundungan, pihak Universitas Diponegoro (Undip) Semarang membantah tudingan tersebut. Bantahan itu disampaikan melalui Siaran Pers Nomor: 647/UN7.A/TU/VIII/2-24, Kamis, 15 Agustus 2024.

Dalam keterangan yang bertandatangan Rektor Undip Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. tersebut, Undip secara tertulis memberi tanggapan sehubungan dengan pemberitaan meninggalnya dr. Aulia Risma Lestari pada media sosial dan media massa.

"Pertama-tama kami menyampaikan turut berduka cita secara mendalam atas meninggalnya dr Aulia Risma Lestari, anak didik kami pada PPDS. Kami mendoakan semua almarhumah husnul khotimah, diterima segala amal ibadahnya, diampuni dosa-dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," tulis Rektor. 

Pihaknya mengajak semua pihak terutama keluarga besar UNDIP turut memberikan dukungan moril bagi keluarga yang berduka. Selanjutnya, pihaknya membantah pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi.

BACA JUGA: Viral di Tiktok, Dokter Muda RSUD Kardinah Kota Tegal Meninggal usai Suntik Obat Pelemas Otot

BACA JUGA: Dokter Muda RSUD Kardinah Kota Tegal yang Meninggal Diduga Dibully Dikenal Baik Tetangganya

"Dari investigas internal kami, hal tersebut TIDAK BENAR. Almarhumah selama ini merupakan mahasiswi yang berdedikasi dalam pekerjaannya. Namun, demikian, almarhumah mempunyai problem kesehatan yang dapat mempengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh," lanjutnya. 

Namun, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai konfidensialitas medis dan privasi almarhumah, pihaknya tidak menyampaikan detail masalah kesehatan yang dialami selama proses pendidikan. Menurutnya, pengelola Pendidikan Program Studi Anestesi menyikapi problem kesehatan yang dialami almarhumah dengan memantau secara aktif perkembangan kondisi yang bersangkutan selama proses pendidikan.

Berdasarkan kondisi kesehatannya, almarhumah sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. 

"Namun karena beliau adalah penerima beasiswa sehingga secara administratif terikat dengan ketentuan penerima mahasiswa, sehingga almarhumah mengurungkan niat tersebut," tambahnya.

BACA JUGA: Dokter Muda yang Meninggal karena Diduga Dibully, Ternyata ASN Pemkot Tegal Berdinas di RSUD Kardinah

Pihaknya mengaku sangat terbuka dengan fakta-fakta valid lain di luar hasil investigasi yang telah kami lakukan sebagaimana disebutkan. Selain itu, Undip siap berkoordinasi dengan pihak manapun untuk menindaklanjuti tujuan pendidikan dengan menerapkan zero bullying di Fakultas Kedokteran UNDIP.

"Fakultas Kedokteran UNDIP telah menerapkan gerakan zero bullying yang dipantau secara aktif oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Perundungan dan Kekerasan Seksual pada Fakultas Kedokteran UNDIP sejak 1 Agustus 2023," tandasnya.

Berkenaan dengan surat Dirjen Yankes Nomor TK.0.02/D/44137/2024, Tim Fakultas Kedokteran UNDIP bersama dengan Tim RSUP dr. Kariadi telah melakukan pertemuan dengan Dirjen Yankes dan menyampaikan klarifikasi mengenai hal-hal yang dimaksud. UNDIP siap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengklarifikasi, mendiskusikan dan melakukan penanganan lebih lanjut.

Kategori :