radartegal.id- Dalam era digital yang serba cepat, kemudahan akses terhadap pinjaman online (pinjol) cepat cair telah memikat banyak orang Indonesia. Namun, di balik kemudahan ini tersembunyi bahaya yang mengintai para peminjam yang kurang waspada.
Fenomena ini telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat, mengingat dampak negatif yang ditimbulkan. Karenanya, calon nasabah perlu memperhitungkan untung ruginya.
Jeratan pinjaman online cepat cair itu biasanya disebabkan saat nasabah mengalami gagal bayar. Apalagi aplikasi yang digunakan adalah pinjol ilegal yang tidak terdaftar di OJK.
Berikut ulasan lebih lanjut mengenai jeratan pinjol yang memberikan kemudahan sesaat yang dapat mengakibatkan penderitaan berkepanjangan, harap simak baik-baik artikel berikut ini hingga tuntas agar mengetahui informasi selanjutnya.
BACA JUGA: Mau Utang Pinjol Hangus Tanpa Membayar Sepeser pun? Bisa kok, Lakukan 7 Cara Mudah Ini
Bertambahnya Pengguna Pinjol
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan peningkatan signifikan jumlah pengguna pinjol di Indonesia. Pada tahun 2023, tercatat lebih dari 20 juta orang telah menggunakan layanan pinjol, meningkat 30% dibandingkan tahun sebelumnya.
Angka ini terus bertambah seiring dengan maraknya promosi agresif dan kemudahan akses yang ditawarkan oleh aplikasi pinjol.
Beragam Resiko yang dihadapi
Resiko yang dihadapi pengguna pinjol sangat beragam dan serius. Pertama, bunga yang sangat tinggi, bahkan mencapai 0,8% per hari atau setara dengan 292% per tahun.
Angka ini jauh melampaui batas wajar dan legal yang ditetapkan OJK. Akibatnya, banyak peminjam kesulitan melunasi hutang dan terjebak dalam siklus pinjaman yang tidak berkesudahan.
BACA JUGA: Keuntungan Menggunakan Paylater BCA, Lebih Fleksibel dari Pinjol dan Untungnya Sangat Banyak
BACA JUGA: Hindari Dipermalukan Pinjol Ilegal, Lakukan 6 Cara Menghapus Data Pribadi Agar Aman dari Teror
Kedua, praktik penagihan yang tidak etis. Banyak korban melaporkan intimidasi, ancaman, dan pelecehan dari debt collector pinjol. Mereka mengancam akan menyebarkan data pribadi peminjam ke kontak di ponsel jika peminjam tidak membayar.