33 KK Kampung Blangkon Solo Dapat Hunian Layak Gratis, Nana Sudjana: Terdiri dari Rumah 2 Tingkat

Rabu 31-07-2024,11:33 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

Nana berpesan, rumah yang sudah disediakan pemerintah, dirawat dengan baik dan tidak dijual. Pemerintah juga  membantu pengembangan usaha masyarakat yang sebagian besar merupakan perajin blangkon.

"Akan kita buat galeri blangkon, sehingga kampung ini menjadi pusat belanja kerajinan.  Kita doakan mereka akan lebih sejahtera daripada sekarang," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman  Provinsi Jateng Arief Djatmiko menambahkan, penanganan pemukiman kumuh di lokasi tersebut sudah digagas sejak 2021. Setelah berdiskusi dengan Pemkot Surakarta dan membentuk komunitas, diputuskan menerapkan konsep tuku lemah oleh omah. 

BACA JUGA: Angka Kematian Ibu (AKI) di Brebes Paling Tinggi di Jateng

BACA JUGA: Tim Safety Riding Astra Jateng Beberkan Tips #Cari_Aman Berkendara Waktu Reaksi dan Waktu Manuver

"Ini varian baru dari program tuku lemah oleh omah, tapi tanahnya disediakan oleh Pemerintah Kota Surakarta," jelasnya.

Konsep tuku lemah oleh omah, kata Arief, saat ini tengah menjadi pembelajaran nasional. Harapannya, program ini akan mendapat dukungan dari pemerintah pusat.

"Kita di Jawa Tengah ini membangun cukup banyak program terkait dengan pengentasan kemiskinan," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengatakan,  dalam pelaksanaan program Optimis, Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran Rp1,650 miliar,  APBD Kota Surakarta Rp665 juta, serta hibah-UEA sebagai fasilitas umum Rp2,992 miliar.

"Harapan kami nanti akan ada intervensi dari  Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perdagangan, dan beberapa dinas yang  akan membantu dalam berusaha, termasuk pemasaran produk blangkon," katanya. (*)

Kategori :