Pasarkan Produk ke Pasar Internasional, Pemprov Berangkatkan 20 Pelaku UMKM Jawa Tengah ke Bali

Jumat 19-07-2024,15:08 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

Para pelaku UMKM Jawa Tengah itu juga dipertemukan buyer (pembeli) dari dalam maupun luar negeri. Sejumlah buyer luar negeri yang akan hadir diantaranya  dari India, Hungaria, Austria, Perancis dan Brazil. 

Eddy mengatakan, kontak bisnis di tahun 2024 ini menargetkan peningkatan omzet dari tahun 2023. Saat itu, terjadi delapan MoU dengan nilai total Rp25 miliar serta kontak bisnis secara face to face sebesar Rp299 juta.

BACA JUGA: 64,5 Persen Pelaku UMKM di Indonesia Perempuan, Sekda Jateng Lakukan Ini saat Peringati Hari Kartini

BACA JUGA: Ternyata Ini Rahasianya, Cara Mendapatkan Pinjaman KUR BRI Rp 100 Juta untuk UMKM

"Tahun ini harapannya meningkat, dengan target Rp35 miliar. Karena tahun ini kami mendatangkan banyak buyer serta menghadirkan UMKM yang sudah terkurasi secara ketat," ujarnya.

Dengan kegiatan itu, lanjut dia, nilai ekspor UMKM di Jawa Tengah mengalami peningkatan. Pada 2022, nilai ekspor UMKM Jateng mencapai Rp206 miliar ke 32 negara. 

Sejumlah produk unggulan yang bisa menembus pasar internasional meliputi batik dan tekstil, produk pertanian seperti kopi, teh dan rempah, hingga produk perikanan yang mengasilkan berbagai macam hasil laut.

"Faktor pendukungnya seperti keunggulan bahan baku lokal, sumber alam dan bahan baku yang melimpah, dukungan infrasturuktur dan pemerintah, serta pertumbuhan perkembangan teknologi digital dalam memasarkan produk," ucapnya.

BACA JUGA: Pinjaman KUR Bank BNI 2024, Peluang Emas Bagi UMKM Dapat Modal Rp500 Juta

BACA JUGA: KUR Bank Jateng 2024, Dorong Peningkatan Akses Pembiayaan UMKM Agar Bisa Naik Kelas

Dinkop dan UMKM Jateng mencatat, sampai dengan Triwulan II tahun 2024 jumlah binaan mencapai 191.689 UMKM. Rinciannya UKM produksi/non pertanian sebanyak 74.203, UKM Pertanian 28.520, UKM perdagangan 67.210 dan UKM Jasa 21.756.

Eddy mengatakan, UMKM Jawa Tengah berkontribusi cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sejak tahun 2021, kontribusi koperasi dan UMKM terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah terus mengalami kenaikan.

"Tahun 2021 sebesar 12,45%, pada tahun 2022 sebesar 12,46%, dan pada tahun 2023 sebesar 14,89 persen,” kata dia.

Eddy berharap, kontak bisnis tahun ini tak hanya mengembangkan jaringan pemasaran produk UMKM ke pasar internasional. Harapannya juga teridentifikasi potensi pasar produk UMKM Jawa Tengah untuk pasar Internasional. 

Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana mengaku, berkomitmen  akan terus melakukan upaya-upaya pendampingan dan mencoba meningkatkan produktivitas UMKM yang ada di Jawa Tengah. Salah satunya dengan menggelar pameran di luar daerah.

"Kita berangkatkan 20 UMKM untuk mengikuti UMKM expo di Bali," ucap Nana di kantornya beberapa hari lalu.  

Kategori :