PEMALANG, radartegal. id - Membahas mitos dan legenda suatu tempat memang sangat menarik untuk dibicarakan. Salah satu yang akan dibahas di sini adalah tentang Pantai Widuri Pemalang.
Seperti tempat wisata alam lainnya yang memiliki kisah mistis, Pantai Widuri Pemalang juga menyimpan misteri dan mitos yang belum banyak diketahui orang. Penasaran seperti apa kisahnya?
Simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahuinya. Karena di sini akan ada ulasan mengenai Pantai Widuri Pemalang beserta mitos dan asal usulnya.
Termasuk sosok penunggu gaib yang konon masih ada di Pantai Widuri Pemalang. Berikut ulasannya.
BACA JUGA: Misteri dan Mitos Pantai Parangtritis, Terowongan Misterius dan Larangan Pakai Baju Hijau Disebut
BACA JUGA: Pengelola OW Pantai Widuri Pemalang Terancam Kena Tegur, Buntut Maraknya Parkir Liar
Asal-usul Pantai Widuri Pemalang
Penduduk setempat lebih mengenal Desa Widuri sebagai Desa Cilingcing. Nama pantai ini berasal dari legenda Nyai Widuri, seorang wanita kembang desa yang memiliki paras cantik.
Dahulu masyarakat sekitar mempunyai cerita yang berkembang hingga sekarang tentang seorang wanita yang bersumpah setia kepada suaminya bernama Pedaringan, yang sedang pergi berperang. Nyai Widuri berjanji tidak akan menerima laki-laki lain demi menjaga hati suaminya.
Namun ternyata pada suatu hari Nyai Widuri bertemu dengan seorang pria dengan keris yang tertancap menembus perutnya. Karena memiliki hati yang mulia, Nyai Widuri merawatnya sampai dia sembuh.
Namun ketika sang suami pulang, ia mendapat kabar bahwa Nyai Widuri telah bersama lelaki lain. Walaupun Nyai Widuri sudah menjelaskan tetapi suaminya tidak percaya dengan alasannya. Hingga akhirnya Widuri nekat menusukkan keris yang tertinggal itu ke tubuhnya sebagai lambang kesetiaan kepada sang suami.
BACA JUGA: Legenda dan Mitos Pantai Alam Indah Tegal, Kisah Horor di Balik Pesonanya
BACA JUGA: Misteri Pantai Widuri Pemalang, Surga Tersembunyi yang Hadirkan Kisah Kesetiaan dan Mistis
Ia berkata, kalau darah yang keluar berwarna merah, maka dia telah menepati janjinya. Dan jika darah yang keluar berwarna biru berarti sebaliknya.
Dan ternyata darah yang keluar adalah darah biru dan darah tersebut membasahi kembang widuri yang ada di meja. Karena hal ini, Ki Pedaringan memutuskan untuk pergi dan bergabung dengan Pangeran Purbaya di Mataram, meninggalkan Nyai Widuri sendirian di Pemalang.