"Turah" telah memenangi sejumlah penghargaan bergengsi, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Di antaranya adalah tiga kategori sekaligus dalam Geber Award dan Netpac Award di Jogja-Netpac Asian Film Festival.
Film ini juga mendapatkan penghargaan dalam kategori Asian Feature Film Special Mention di Singapore International Film Festival.
Pada tahun 2017, "Turah" terpilih mewakili Indonesia dalam ajang Academy Award ke-90 melalui kategori Film Berbahasa Asing Terbaik. Ini merupakan pencapaian luar biasa yang menempatkan "Turah" sebagai salah satu film lokal yang mampu bersaing di panggung internasional.
Dampak Film "Turah"
Keberhasilan "Turah" membuka mata dunia akan potensi besar dari film-film lokal Indonesia, khususnya dari daerah yang jarang terdengar di industri perfilman nasional. Kampung Tirang, Tegal, yang menjadi setting utama film ini, berhasil diangkat menjadi ikon penting yang mencerminkan realitas sosial yang sering kali terpinggirkan dalam arus utama perfilman.
Film ini juga memberikan inspirasi bagi sineas-sineas muda Indonesia untuk lebih berani mengangkat cerita dari daerah mereka masing-masing. Dengan demikian, "Turah" bukan hanya sekadar sebuah film, tetapi juga sebuah gerakan yang mendorong keberagaman dalam industri kreatif tanah air.
BACA JUGA: Bangun Ekosistem Kebudayaan, Putra Ki Enthus Susmono Usul Program Strategis ke Bupati Tegal
BACA JUGA: Apresiasi Seni dan Budaya Lokal, Bupati Tegal Umi Azizah: Pelestarian Harus Terus Kita Tingkatkan
Masa Depan Perfilman Lokal Tegal
Dengan adanya "Turah", Tegal kini memiliki tempat tersendiri dalam peta perfilman nasional. Film ini membuktikan bahwa dengan cerita yang kuat, penggarapan yang serius, dan dedikasi tinggi, film lokal pun mampu menembus pasar internasional.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi munculnya karya-karya baru dari sineas-sineas lokal Tegal dan sekitarnya.
Wisnu sendiri diharapkan dapat terus berkarya dan menghasilkan film-film berkualitas yang mampu menginspirasi banyak orang. Dengan prestasi yang telah diraihnya, Wisnu memiliki potensi besar untuk terus berkontribusi bagi kemajuan perfilman Indonesia.
Penutup
"Turah" merupakan bukti nyata bahwa film lokal, khususnya dari daerah seperti Tegal, memiliki potensi besar untuk meraih kesuksesan di tingkat nasional dan internasional. Kisah yang sederhana tetapi sarat makna, ditambah dengan penggarapan yang matang, membuat film ini layak mendapatkan apresiasi yang tinggi.