TEGAL, radartegal.id - Rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar untuk Pilwalkot Tegal Pilkada Serentak 2024 masih belum juga turun. Sesuai tahapan, hal itu masih menunggu pelaksanaan survei yang dalam waktu dekat akan digelar kembali untuk tahap 2.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Tegal Wasmad Edi Susilo saat ditemui mengatakan sesuai dengan tahapan yang ada, untuk penentuan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Tegal akan melalui 3 kali survei. Survei pertama sudah dilakukan dan saat ini menunggu pelaksanaan tahap keduanya.
"Ada tiga kali survei yang dilakukan dan kita baru melakukan satu. Jadi masih ada dua kali lagi, yang tahap dua kita masih menunggu," kata Wasmad Rabu 19 Juni 2024 kemarin.
Menurut Wasmad, pada Pilwalkot Tegal ada beberapa bakal calon yang mengikuti survei yang digelar melalui Lembaga Survei Indonesia (LSI) seperti yang ditetapkan DPP Golkar. Para kandidat tersebut yakni, Faruq Ibnul Haqi, Dedy Yon Supriyono, Brigjen TNI (Purn) Bambang Irianto dan Irwan Santoso.
BACA JUGA: 9 dari 11 Bacalon Walikota dan Wakil Walikota Tegal Adu Visi Misi dalam Fit and Proper Tes DPD PKS
"Selain itu, ada juga nama saya dan beberapa tokoh Kota Tegal, disertakan dalam survei. Nama-nama itu seperti Edy Suripno, Habib Ali dan lainnya," jelasnya.
Wasmad mengungkapkan, anggaran untuk pelaksanaan survei berasal dari gotong royong 4 kandidat. Dengan besaran masing-masing sekitar Rp 100 juta untuk 3 kali survei.
Wakil Ketua DPRD Kota Tegal itu menilai adanya kandidat yang berkomunikasi dengan DPP secara langsung merupakan hal yang wajar. Bahkan, hal itu perlu dilakukan, namun tidak hanya ke DPP melainkan juga ke DPW dan DPD.
"Tidak hanya ke DPP saja semestinya, tetapi seimbang dengan DPW (provinsi) dan DPD (kabuaten kota). Komunikasi dua arah ini harus, jadi kedua belah pihak saling berhubungan," katanya.
Wasmad menegaskan meskipun Partainya sudah bisa mengusung sendiri bakal calon dalam Pilwalkot Tegal 2024, namun tidak menutup kemungkinan untuk menjalin koalisi. Bahkan, kalau sesuai perintah DPP Golkar linier, mengamankan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Tetapi tentunya dengan memperhatikan kondisi daerah masing-masing. Prinsipnya kita terbuka untuk parpol lainnya," terangnya.
Politisi Partai Golkar itu, menambahkan untuk survei kedua dan ketiga masih menunggu jadwal dari DPP Golkar. Tidak menutup kemungkinan akhir Juni atau awal Juli 2024.