Sekarang Jadi Sarang Burung Walet, Berikut Sejarah Gedung Rakyat Kota Tegal atau Society de Slamat

Kamis 20-06-2024,07:26 WIB
Reporter : Yanuar Eko Bahari
Editor : Zuhlifar Arrisandy

TEGAL,radartegal.id- Kota Tegal yang dikenal tradisi moci dan wisata air panas guci memang tak lepas dari sejarah colonial. Beberapa banguanan bersejarah peninggalan kolonial pun masih terlihat aktif digunakan hingga saat ini. Salah satunya Gedung rakyat.

Sejumlah gedung peninggalan kolonial memang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Gedung-gedung peninggalan tersebut pun menjadi saksi bisu perkembangan Kota tegal tak terkecuali gedung rakyat yang tentunya diselimuti dengan beberapa sejarah di dalamnya.

Sejarah Gedung Rakyat atau Gedung Tawang Samudra Kota tegal yang dikenal sebagai Gedung Sositet atau Society de Slamat ini dibangun pada tahun 1912. Meski artinya gedung masyarakat, namun tidak semua orang pribumi bisa masuk.

Sejarah Gedung Rakyat yang memiliki nama lain Gedung Tawang Samudra konon katanya hanya kaum priyayi dan orang-orang Tionghoa saja yang bisa masuk. Berikut informasi lebih lengkap mengenai sejarah gedung rakyat atau gedung tawang. Simak sampai selesai.

BACA JUGA: Sejarah Gedung Kantor Pos Kota Tegal, Saksi Bisu Ambisi Deandles Bangun Jalan Anyer-Penarukan

BACA JUGA: Sejarah Pemakaman Kerkhof di Tegal, Peristirahatan Terakhir Pejabat Tinggi dan Residen Pertama Zaman Belanda

Sejarah Gedung Rakyat Kota Tegal

                                         

Kota tegal ini memang di selimut beberapa sejarah kolonial. Sejarah Gedung Rakyat atau Gedung Tawang Samudra Kota Tegal, Bangunan ini menjadi saksi gaya hidup biru atau gaya hidup pesta pora bangsa Eropa pada masa Kolonial di Kota Tegal.

Sejarah Gedung Rakyat atau Gedung Tawang Samudra Kota Tegal dulunya adalah gedung kesenian bernama ‘Society de Slamat” yang kemudian berganti nama ‘Gedung rakyat’ dan akhirnya berganti nama ‘Tawang Samudra’. Gedung kesenian ini menjadi saksi sejarah satu-satunya yang dimiliki Tegal 

Gedung yang juga dikenal sebagai Gedung Sositet atau Society de Slamat ini dibangun pada tahun 1912. Meski artinya gedung masyarakat, namun tidak semua orang pribumi bisa masuk. Hanya kaum priyayi dan orang-orang Tionghoa saja yang bisa masuk.

BACA JUGA: Berusia Lebih Dari 1 Abad, Berikut Sejarah Gereja Kristen Jawa Pepanthan Muarareja Tegal

BACA JUGA: Berdiri Sejak Tahun 1929, Bangunan Hotel Strook Tegal Menyimpan Sejarah Kelam

Gedung rakyat atau gedung tawang samudra tersebut menjadi simbol kelas dalam interaksi sosial di kalangan masyarakat Tegal, juga menjadi simbol megalopolis masyarakat kolonial di Tegal. 

Di dalamnya juga terdapat ballroom yang kerap digunakan untuk dansa dan biliar. Sementara itu, di bagian luar, tepatnya di depan gedung, terdapat taman bunga yang kadang digunakan untuk pesta kebun. 

Kategori :