BALI, radartegal.id - Pesona Bali menarik wisatawan mancanegara datang ke pulau ini. Sayangnya karena ketiadaan jembatan Jawa Bali, mayoritas wisatawan menggunakan jalur udara atau laut.
Mitos tidak dibangunnya jembatan Jawa Bali membuat masyarakat bertanya-tanya. Karena jika ada jembatan mungkin bisa lebih cepat sampai.
Namun, tiadanya jembatan Jawa Bali ini malah memperlama ke tempat tujuan. Padahal apabila ada jembatan penghubung, baik wisatawan lokal maupun mancanegara bisa lebih banyak lagi pergerakannya.
Karena mereka bisa memanfaatkan moda transportasi darat, yang bisa lebih banyak dan leluasa mobilitasnya. B erikut mitos jembatan Jawa Bali tidak dibangun hingga sekarang.
Meski, pada tahun 1960 sudah pernah ada usulan dari salah satu profesor Institut Tekonolgi Bandung (ITB) untuk membangun jembatan Jawa Bali.
BACA JUGA: Mengungkap Sosok Dibalik Mitos Sang Hyang Antaboga, Simbol Kekayaan dan Kebijaksanaan
Mitos jembatan Jawa Bali tidak dibangun
Terkait akan dibangunnya jembatan penghubung antara pulau Jawa-Bali sudah sejak tahun 60-an diusulkan oleh Prof. Sedyatmo, seorang Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung dengan alasan untuk meningkatkan perekonomian kedua pulau tersebut.
"Sebenarnya ide pembuatan jembatan dari Pulau Jawa ke Bali ini sudah ada sejak tahun 1960, Prof Sedyatmo dari ITB," ucap pemilik kanal YouTube Gumilang Jati.
Selanjutnya, pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pun pernah mengusulkan proyek pembangunan jembatan tersebut dikarenakan meningkatnya kendaraan yang menyeberangi Selat Bali. Namun tidak sebanding dengan jumlah kapal dan dermaga yang ada.
Terlebih karena arus ombak Selat Bali yang tinggi sehingga banyak kapal mengalami kecelakaan. Usulan ini diyakini mampu menjadi jalur alternatif yang lebih aman dan cepat, juga diharapkan sektor ekonomi kedua pulau meningkat pesat.
BACA JUGA: Mengenal Upacara Usaba di Bali, Dilakukan Sebagai Bentuk Penghormatan Dewa-dewa