Menurut juru kunci, dakwah Islam yang dilakukan oleh Mbah Panggung tidaklah mudah. Pada awalnya, beliau harus berdakwah dengan pendekatan perorangan.
Mbah Panggung bahkan harus mendayung perahu ke pesisir Pulau Jawa, yang kemudian menjadi wilayah Kota Tegal. Dakwah yang dilakukan Mbah Panggung tidak hanya terbatas di Kota Tegal, tetapi juga menjangkau wilayah Kabupaten Brebes.
Selain melalui pendekatan perorangan, Mbah Panggung juga berdakwah dengan cara membaur di tengah masyarakat. Apa yang dilakukan masyarakat saat itu, seperti bercocok tanam, selalu diikuti oleh Mbah Panggung.
Hal ini menunjukkan bahwa beliau tidak hanya berdakwah melalui lisan, tetapi juga melalui tindakan nyata yang dapat diterima oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA: Sejarah Kecamatan Margadana Sebagai Pusat Ekonomi Kota Tegal dari Masa Kerajaan sampai Penjajahan
BACA JUGA: Sejarah Penamaan Gunung Slamet di Tegal, Nama Syeh Maulana Maghribi Disebut
Makam
Selain makam Mbah Panggung, Tegal juga memiliki sejumlah makam lainnya yang sering didatangi peziarah. Beberapa di antaranya adalah makam Habib Muhammad Bin Thohir Al Haddad, makam Bayu, makam Pangeran Purbaya, dan makam Amangkurat.
Keberadaan makam-makam ini menunjukkan bahwa Tegal memiliki sejarah yang kaya akan tokoh-tokoh penting dalam penyebaran Islam.
Kota Tegal berharap makam Mbah Panggung, sebagai penyiar Islam yang penting, dapat menjadi destinasi utama para peziarah. Saat ini, pemerintah kota sedang mempersiapkan fasilitas penunjang seperti lapangan parkir di bekas kantor Bina Marga di Jalan Kolonel Sudiarto.
Diharapkan fasilitas ini dapat memudahkan akses bagi para peziarah yang ingin berkunjung ke makam Mbah Panggung.Sebagai ulama yang berdedikasi tinggi, Mbah Panggung menunjukkan bahwa dakwah tidak hanya melalui kata-kata tetapi juga melalui perbuatan.
Kharisma dan kesederhanaannya membuatnya diterima oleh masyarakat luas. Keberhasilannya dalam menyebarkan ajaran Islam di Tegal dan sekitarnya memberikan dampak yang besar hingga kini. Nama Mbah Panggung terus dikenang dan dihormati sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam di Jawa.
BACA JUGA: Di Tegal Ada Brapa Pabrik Teh? Begini Sejarahnya Tegal Sebagai Produsen Teh Terbesar di Indonesia
BACA JUGA: Sejarah Gedung Birao di Tegal, Gedung yang Dijuluki Lawang Satus Menyimpan Banyak Cerita