Perbaikan itu membuat pelaksanaan kegiatan ini semakin lebih tertata. Untuk memperbaiki penyelenggaraan, Pemprov Jateng berkolaborasi dengan berbagai pihak.
"Kami melaksanakan kolaborasi dengan baik, dan terus kami koordinasikan dengan stakeholder lain, khususnya dengan Bank Jateng, Kompas, Yayasan Borobudur dan juga stakeholder yang lain," jelasnya.
Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Adi Prinantyo mengatakan, pada 2023 lalu, perputaran uang di event Bank Jateng Borobudur Marathon mencapai Rp61 miliar. Angka ini naik signifikan dibanding 2022 yang hanya Rp22,5 miliar.
BACA JUGA: 5 Mitos Candi Borobudur: Dari Adanya Arsitek Misterius Sampai Kunto Bimo yang Penuh Misteri
Pihaknya berpandangan, event lari yang dikemas dengan balutan budaya, sehingga ampuh menyedot antusiasme masyarakat.
"Borobudur Marathon dekat dengan hal ihwal terkait kultural. Jadi, masyarakat Magelang dan sekitarnya akan menyambut para pelari di sepanjang track dengan tari-tarian dan gamelan,” kata dia. (*)