RADAR TEGAL – Karena membahayakan pengendara, lubang menganga di Jembatan Karangjambu Tegal ditutup sementara. Jembatan di wilayah Kecamatan Balapulang itu tampak berlubang di bagian lantainya.
Terdapat 2 lubang menganga di lantai Jembatan Karangjambu Tegal yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Balapulang dan Bojong. Kondisi itu membuat jembatan berbahaya dan tidak bisa dilewati.
Kepala Desa Karangjambu Moch. Asmawi menuturkan, rusaknya Jembatan Karangjambu Tegal tersebut berlangsung cukup lama. Karena jembatan dibangun sekitar tahun 1980.
Kerusakan Jembatan Karangjambu Tegal itu terutama di bagian pondasi karena tergerus air sungai. Namun, kondisi bencana terakhir pada Kamis, 25 April 2024 yang mengakibatkan lantai jembatan berlubang.
BACA JUGA: Berbahaya! Jembatan Kalierang Cilongok Tegal Berlubang, Begini Respon DPUPR
Penutupan jembatan itu dilakukan atas inisiatif warga, karena dinilai membahayakan pengendara yang melintasinya. Jembatan Karangjambu Tegal sudah tidak bisa dilewati kendaraan roda 4.
Namun, pihaknya juga tidak menyarankan kendaraan roda 2 lewat jembatan tersebut.
“Saat kejadian kami sudah lapor ke pihak terkait, dan dicek oleh dinas terkait. Kemarin hari Selasa kami diundang BPBD untuk assement,” ujarnya.
Dia menyatakan, Jembatan Karangjambu Tegal itu merupakan akses 2 kecamatan, yakni Balapulang dan Bojong. Desa di Kecamatan Balapulang yang melewati jembatan ini, di antaranya Cilongok, Tembongwah, dan Danareja.
BACA JUGA: Jembatan di Desa Kalierang Brebes Putus Diterjang Banjir, Akses 2 Wilayah Terhambat
Untuk Kecamatan Bojong, di antaranya Desa Danasari, Cikura, Kedungwungu dan beberapa desa lainnya.
“Mobil masih bisa lewat jalan desa, tapi jalan desa sempit sehingga saat berpapasan kesulitan,” imbuhnya.
Diketahui, panjang Jembatan Karangjambu Tegal sekitar 10 meter dan lebar 6 meter. Warga menutup jembatan itu, dengan menggunakan bambu yang disilangkan di tengah jalan.
“Sudah tidak bisa dilewati. Kanan kiri lantai jembatan sudah berlubang,” kata Mubin, warga Desa Cilongok, Kecamatan Balapung, saat melintasi jembatan tersebut, Minggu, 12 Mei 2024.
Dia yang hendak pulang ke desanya harus memutar arah melewati Bojong lalu Buniwah. Jarak yang ditempuh cukup jauh dibandingkan saat melewati jalan Karangjambu.