Sempat Melonjak, ABMI Sebut Tren Harga Bawang Merah Turun Rp40 Ribu Sampai Rp50 Ribu

Kamis 25-04-2024,19:00 WIB
Reporter : Dedi Sulastro
Editor : Khikmah Wati

RADAR TEGAL - Ketua Asosiasi Bawang Merah (ABMI) Dian Alex Chandra menyebutkan tren harga barang merah saat ini mulai mengalami penurunan. Per hari ini, harga bawang merah dengan kualitas Grad A atau super kros itu di kisaran Rp40-50 ribu per kilogram dari sebelumnya di atasnya.

 

“Per hari ini, kalau di sini (Brebes, Red) Rp45 ribu di Pasar Kramatjati mencapai Rp48 ribu per kilonya. Dan hampir setiap hari trennya turun,” ujarnya, Kamis 25 April 2024.

 

Dia menyebut, beberapa pekan kemarin, harga sempat naik hingga Rp50 ribu. Bahkan menjelang Lebaran hingga H+2 Lebaran, harga bawang merah mencapai Rp70 ribu per Kg. Namun, beberapa hari terakhir tren harganya sudah mulai turun.

 

“Mungkin mencapai fase harga normalnya lagi pertengahan bulan lima atau Mei nanti,” jelasnya.

 

BACA JUGA: Pencurian Bawang Merah Rawan Terjadi, Ketua ABMI: Salah Satunya di Kecamatan Jatibarang

 

Tren harga yang mulai turun ini dikarenakan bawang merah dari berbagai daerah sudah mulai berdatangan. Seperti, daerah yang kemarin kebanjiran, bulan Mei nanti sudah masuk masa panen lagi.

 

"Yang kemarin kebanjiran kan sudah tanam lagi, dan usianya lima belas sampai dua puluh hari lagi sudah panen. Jadi insyaallah amanlah harga di pasar," terangnya.

 

Alex menambahkan, produksi bawang merah di Brebes memang sedang sedikit menurun. Tercatat sepanjang 2022 produksi bawang merah Brebes mencapai 320.000 ton. Jumlah tersebut menurun sepanjang tahun 2023 dengan produksi 290.000 ton.

 

Terpisah, salah satu pedagang bawang merah di Brebes, Kursim, 47 tahun, mengatakan, harga bawang berkisar Rp30-33 ribu per kilo untuk kualitas sedang. Sedangkan kualitas super Rp40 ribu-an per Kg. 

 

BACA JUGA: Antisipasi Aksi Pencurian, Petani Bawang Merah di Brebes Rela Jaga di Sawah

 

"Kalau yang super Rp40 ribu ke atas. Jadi tidak ada yang Rp80 ribu. Sudah menurun sejak empat hari terakhir dari sekitar Rp48 ribu per kilo," kata Kursim ditemui di lapak bawang Desa Krasak.

 

Senada menyampaikan, Widi, 31 tahun, petani asal Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari, Brebes yang mengaku heran mengapa harga bawang masih mahal. Menurut Widi, saat ini sebenarnya pasokan bawang dari daerah lain sudah melimpah.

 

“Padahal pasokan dari Bima sudah ada, ko masih saja mahal,” kata Widi. 

 

Meski Widi mengakui, beberapa waktu lalu harga bawang kualitas super sangat mahal.

 

Kalau kemarin-kemarin di tingkat petaninya saja cukup tinggi. Kalau sekarang sudah turun," tutupnya.(*)

Kategori :