RADAR TEGAL – Ketahui 6 tips service mesin Toyota Fortuner agar awet sehingga kinerjanya tetap optimal. Semua kendaraan memang semestinya mendapatkan perawatan rutin untuk menjaga performanya agar tetap baik.
Tips service mesin Toyota Fortuner agar awet ini sebenarnya juga bisa dilakukan oleh tipe mobil lain. Terlebih yang memang memiliki mesin yang sama dengan SUV andalan Toyota ini.
Para pemilik Toyota Fortuner harus tahu tips service ini agar mesin tetap awet dan bisa digunakan dengan baik. Apalagi mobil sering digunakan untuk mobilitas sehari-hari, sehingga harus tetap terjamin daya tahannya.
Di bawah ini 6 tips service mesin Toyota Fortuner agar awet yang harus Anda tahu. Cek pembahasan artikel ini sampai akhir.
6 Tips service mesin Toyota Fortuner agar awet
Perawatan mesin Toyota Fortuner haruslah dilakukan secara berkala. Jika ada salah satunya yang dilewatkan, tentu bisa mempengaruhi kinerja kendaraan secara menyeluruh.
BACA JUGA : 6 Penyakit Mobil Toyota Avanza saat Mudik Lebaran, Begini Jurus Mengatasinya agar Perjalanan Anda Lancar
1. Ganti filter udara
Pertama lakukan penggantian filter udara mobil terlebih sering dibawa bepergian sehari-hari di kondisi jalanan yang banyak polusi. Mesin diesel pada Fortuner ini memiliki tingkat kompresi tinggi.
Hal inilah yang juga sering mempengaruhi filter udaranya jadi cepat kotor. Anda bisa lakukan penggantian filter udara pada mobil tiap 15 ribu kilometer maupun lebih sering.
Jika filter udara mobil kotor akan berdampak pada daya konsumsi bahan bakar yang boros. Hal ini dikarenakan banyaknya kotoran dan debu menempel di filter udara, membuat mesin harus bekerja lebih keras dan mengonsumsi bahan bakar lebih banyak.
2. Ganti filter oli
Selain filter udara, cara merawat mesin Toyota Fortuner agar awet yaitu dengan rajin juga ganti oli. Filter oli berfungsi dalam membawa residu yang bisa membuat mesin mobil rusak.
BACA JUGA: Lengkap dan Menakjubkan! Ini Daftar Harga Mobil Toyota Terbaru di Bulan April 2024
Anda bisa ganti filter oli setiap melakukan penggantian oli. Bisa juga dengan maksimal tiap 12 bulan atau 20 ribu kilometer.