Tekanan oli yang tinggi bagaikan angin kencang yang mendorong oli ke atas melalui slang hawa, mengotori filter udara bagaikan debu yang menyumbat aliran udara. Performa mesin pun terhambat, bagaikan burung yang kehilangan sayapnya.
5. CVT Tak Luput dari Imbas Negatif
Pada motor matic, oli mesin juga berperan sebagai pelumas sistem Continuously Variable Transmission (CVT). Oli berlebih bagaikan pasir yang menggerus komponen CVT, mempercepat keausannya dan mengantarkan pada kerusakan yang tak terhindarkan.
6. Overheating Menjadi Momok yang Menakutkan
Oli yang berlebihan bagaikan selimut tebal yang menghambat proses pendinginan mesin. Panas pun terperangkap di dalam, bagaikan api yang membakar mesin dan mengancam performanya.
Tips menghindari risiko berbahaya:
- Pastikan mesin dalam kondisi dingin sebelum mengisi oli. Ini bagaikan pasien yang dibius sebelum operasi.
- Gunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi motor karena oli bagai obat yang tepat untuk penyakit.
- Perhatikan batas maksimal oli pada dipstick. Ini seperti garis batas yang tak boleh dilanggar.
- Tuangkan oli secara perlahan dan bertahap, bagaikan air yang dituangkan ke dalam gelas.
- Periksa kembali level oli setelah mesin dihidupkan dan dibiarkan idle selama beberapa menit, bagaikan dokter yang memeriksa kondisi pasien pasca operasi.
BACA JUGA: 5 Keunggulan Motor Matic MBP SC150SR 2024, Desain Sporty Menjadi Pesaing Honda Vario 160
Kesimpulan
Risiko kerusakan mesin, borosnya bahan bakar, dan berbagai efek negatif lainnya mengintai di balik tindakan penggunaan oli berlebih. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dan mengikuti tips yang telah dipaparkan di atas.
Pastikan kamu selalu menggunakan oli berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi motor maticmu, demi menjaga performa dan ketahanannya bagaikan menjaga kesehatan tubuhmu sendiri. Semoga ulasan seputar risiko mengisi oli berlebihan ini dapat bermanfaat.(*)